TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE - Keberhasilan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) menjadi yang pertama se-Indonesia menuntaskan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) 100 persen menuai apresiasi dari berbagai pihak, termasuk dari KPU RI.
KPU RI bahkan memberikan instruksi lisan agar KPU kabupaten lainnya yang masih kesulitan menyelesaikan Sirekap agar belajar ke Majene.
Perintah lisan tersebut disampaikan anggota KPU RI, Pramono Ubaid Thantowi saat berada KPU Kabupaten Maros, Sulsel di Maros, Sabtu (12/12/2020).
"Kontak KPU Majene, pelajari apa, dan bagaimana teknik mereka mengatasi berbagai kendala sehingga tetap bisa menuntaskan Sirekap termasuk di Kecamatan Ulumanda (Majene) yang mayoritas tidak punya jaringan internet dan jaringan listrik," katanya.
Dari 270 KPU daerah penyelenggara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 se-Indonesia, sebagian belum menuntaskan Sirekap.
Saat menyampaikan instruksinya turut hadir mendampingi kunjungan silaturrahmi Pramono di KPU Maros yakni, anggota KPU Kabupaten Majene Divisi Teknis, Munawir Ridwan.
Ketua KPU Provinsi Sulbar Rustang, ketua Bawaslu Sulbar Sulfan Sulo serta Koordinator Divisi Hukum KPU Provinsi Sulbar, Farhanuddin.
Sirekap adalah perangkat aplikasi berbasis teknologi informasi dan berfungsi sebagai sarana publikasi hasil penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara, serta alat bantu di pelaksanaan rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan.
Hasil e-rekap dengan Sirekap akan menyediakan informasi yang bisa diakses oleh penyelenggara pilkada, peserta pilkada, dan masyarakat.
Dengan aplikasi itu, gambaran umum hasil pemilihan bisa diketahui lebih cepat meskipun isinya tidak menjadi penentu pemenang Pilkada 2020.
Dalam operasionalnya, untuk publikasi hasil pemungutan suara tersebut diawali dengan pengiriman foto scanning hasil penghitungan di TPS ke server pusat.
Dengan hadirnya appilikasi siRekap di Pilkada serentak 2020 memudahkan semua pihak mengetahui lebih cepat hasil penghitungan, meskipun yang menjadi penentu tetap rekapitulasi berjenjang secara manual.
"Ini yang menarik teknik yang dilakukan di Ulumanda itu, KPPS mampu mencari solusi mengatasi kendala jaringan, coba kontak Majene ya," katanya.
Sebelum di KPU Maros, Pramono bersama rombongan juga sempat bertemu jajaran KPU Kabupaten Pangkep, Sulsel. Pertemuan ini juga diisi dengan diskusi tentang siRekap.
Selain di Sulsel, pada 11 Desember 2020 Pramono juga melakukan kunjungan kerja ke KPU provinsi Sulbar serta memantau pelaksanaan rekapitulasi kecamatan di Mamuju yakni Kecamatan Simboro dan Kecamatan Mamuju.
Keesokan harinya, Pramono hadir di KPU Majene melihat langsung ruang server SiRekap dan mendapatkan penjelasan tentang inovasi menuntaskan siRekap ditengah berbagai kendala.
"TPS di Kecamatan Ulumanda memang mayoritas terkendala jaringan listrik dan internet, tapi justru daerah itu yang diawal-awal mampu menyelesaikan," katanya.
"Salah satu caranya, handphone terlebih dahulu menyimpan foto scanning di TPS kemudian dengan daya juang yang tinggi, petugas TPS membawa HP ke daerah yang memiliki sinyal," lanjut Munawir yang juga dosen non aktif Unsulbar Majene Fakultas Teknik itu.
Ia mengaku dengan senang hati akan berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan KPU kabupaten lainnya terkait menyelesaikan Sirekap ditengah berbagai kendala.(*)