Sejarah Hari Ini: Pesawat Tanpa Awak Milik Uni Soviet Tabrak Daratan Planet Mars

Penulis: Desi Triana Aswan
Editor: Anita Kusuma Wardana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambaran Perseverance rover dan helikopter Ingenuity, dua robot milik NASA ketika menjalankan misi penjelajahan MARS 2020.

Sayangnya, sebuah badai debu menghalangi atmosfer ketika pesawat berada pada fase turunan. Mars 2 pun tidak dapat melakukan pengujian dan penggambaran dengan baik.

Kondisi ini menyebabkan pendaratan Mars 2 untuk memasuki atmosfer menjadi tidak mulus.

Setelah memasuki atmosfer dengan kecepatan sekitar 6 km/detik, sistem pun mengalami malfungsi.

Kemudian, pesawat pun menjadi tidak beroperasi sebagaimana rencana. Ketika parasut tidak mengembang, pendarat pun menabrak dan mendarat di lokasi yang tidak diketahui.

Mars 2 menabrak permukaan dengan kemiringan sekitar 45 derajat ke selatan dan 313 derajat ke arah barat.

Hingga kini, pendarat tidak dapat ditemukan dan dimungkinkan terkubur akibat cuaca berdebu yang terjadi.

Melansir dari laman ESA, kejadian ini menyebabkan tidak adanya data bermanfaat yang dapat dikembalikan.

Orbiter pun mengirim kembali data dari Desember 1971 hingga Maret 1972.

Terlepas dari kejadian tersebut, pesawat Soviet tersebut menjadi yang pertama mencapai permukaan Mars. Sementara, Mars 3 menjadi objek buatan manusia pertama yang dapat mendarat dengan lancar di Mars beberapa hari setelahnya.

Berbeda dengan Mars 2, Mars 3 berhasil mengembalikan total 60 gambar.

Akan tetapi, dalam 20 detik, transmisi penyelidik berhenti, dimungkinkan karena pendarat juga terdampak oleh angin dan debu.

Orbiter terus melanjutkan proyek ini hingga 22 Agustus 1972, pada saat Soviet menyatakan misinya telah selesai, yaitu setelah menyelesaikan 362 orbit.

Jadi, dalam seminggu, program luar angkasa Soviet telah mencapai batu loncatan tersendiri dalam penjelajahannya di Mars, yaitu pendaratan dengan tabrakan pertama diikuti dengan pendaratan mulus pertama.

Akan tetapi, pencapaian tersebut dibayang-bayangi oleh fakta bahwa kedua pendarat tidak dapat bertahan lama untuk merekam data secara komprehensif akibat kondisi sekitarnya saat itu.

Upaya Rusia tidak berhenti di situ, Mars 6 dan 7 juga diluncurkan dan juga berakhir kekecewaan.

Halaman
123

Berita Terkini