Sosok Abdul Azis dan Daeng Manye, 2 Bupati Asal Sulsel Berurusan KPK 5 Bulan Usai Dilantik

Editor: Sakinah Sudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BUPATI ASAL SULSEL - Potret Mereka Bupati Kolaka Timur Abdul Azis dan Bupati Takalar Firdaus Daeng Manye. Dua bupati asal Sulsel berurusan KPK bulan Agustus 2025.

TRIBUN-TIMUR.COM - Dua bupati asal Sulawesi Selatan (Sulsel) berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bulan Agustus 2025.

Mereka Bupati Kolaka Timur (Koltim) Abdul Azis dan Bupati Takalar Firdaus Daeng Manye.

Abdul Azis kelahiran Enrekang, sedang Firdaus Daeng Manye lahir di Makassar.

Keduanya berurusan KPK selang lima bulan setelah dilantik sebagai Bupati.

Pasangan kepala daerah se-Indonesia dilantik dan diambil sumpahnya oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara, Kamis (20/2/2025). 

Abdul Azis ditangkap di Makassar, Kamis (7/8/2025) malam, sehari jelang pembukaan Rakernas Partai NasDem.

Rakernas Partai NasDem di Hotel Claro dijadwalkan dibuka Jumat (8/8/2025).

Penangkapan Abdul Azis dibenarkan Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto.

"Saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Polda Sulsel," kata Fitroh, Jumat malam.

Fitroh mengatakan, Abdul Azis ditangkap terkait dugaan suap proyek peningkatan kualitas rumah sakit didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

Sementara itu, Firdaus Daeng Manye diperiksa pada Selasa (5/8/2025).

"Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK," kata ‎Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dalam keterangan tertulis.

‎Saudara Komjen Fadil Imran dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus pengadaan perangkat Electronic Data Capture (EDC) di seluruh SPBU Pertamina periode 2018–2023.

‎Proyek ini bertujuan memantau distribusi dan penjualan BBM bersubsidi secara real-time.

‎Nilai anggarannya mencapai Rp3,6 triliun.

Halaman
1234

Berita Terkini