TRIBUN-TIMUR.COM - Berdoa saat bercermin bukan sekadar mengagumi pantulan diri.
Tetapi juga menjadi momen untuk mensyukuri nikmat Allah dan memohon agar kebaikan yang tampak di luar selaras dengan hati yang bersih di dalam.
Doa bercermin mengajarkan umat untuk memohon perbaikan akhlak, sebagaimana Allah telah memperindah rupa. Ini menjadi pengingat lembut bahwa kecantikan sejati terpancar dari iman dan budi pekerti.
Seorang muslim hendaknya berpakaian yang sopan dan tidak bermewah-mewahan, apalagi dengan kesombongan.
"Barang siapa menyeret pakaiannya karena sombong (khuyalā’), maka Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat." (HR. Bukhari dan Muslim)
Ketika bercermin, yang perlu diperhatikan adalah pakaian yang dikenakan harus menutup aurat.
Dalam buku Kumpulan Doa Sehari-hari terbitan Kemenag tahun 2013 disebutkan doa ketika bercermin yang diambil dari hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu As-Sani.
Doa Bercermin
اللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِي
Allahumma kamaa hassanta khalqi fahassin khuluqi.
Artinya: "Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah kejadianku, maka perindah pulalah akhlakku." (HR. Ahmad).
الْـحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي سَوَّى خَلْقِي، فَعَدَلَهُ، وَكَرَّمَ صُورَتِي، فَأَحْسَنَهَا، وَجَعَلَنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Alhamdulillāhilladzī sawwā khalqī, fa'adalahu, wa karrama ṣūratī fa-aḥsanahā, wa ja‘alanī minal-muslimīn.
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang menyempurnakan kejadianku dan memperindah dan memuliakan rupaku lalu, membaguskannya dan menjadikan aku orang Islam." (HR. Ibnu Ibnu as-Sunni dalam ‘Amal al-Yaum wa al-Lailah, no. 358)
Adab ketika Bercermin