"SDM seperti pemandu wisata dan pengelola obyek wisata harus disiapkan," ungkapnya.
Kedua, menggagas sejumlah event pariwisata dan MICE. Dari sini, masyarakat bisa menikmati efek ekonomi secara langsung.
Ketiga, memicu destinasi wisata baru yang dikelola masyarakat. Apalagi, infrastruktur penopang berupa bandara dan infrastruktur jalan sudah lebih baik.
"Kami juga akan membangun ikon wisata baru. Seperti monumen budaya Toraja dan kampung wisata mandiri," terangnya.
The-Za juga akan membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru agar ekonomi tumbuh merata di semua kecamatan.
Seperti di Kecamatan Bittuang dan Gettengan. Di Bittuang akan dijadikan pusat pelelangan kopi internasional.
"Kami juga memprogramkan untuk memanfaatkan fasilitas publik sebagai pusat pelatihan bahasa asing, mental dan spiritual," bebernya.
Selain itu, melibatkan kelompok masyarakat Toraja yang sudah tinggal diluar Tana Toraja untuk menjadi pembina sekaligus penyokong untuk membantu UMKM.
Bung Theo menambahkan, faktor penting bagi tercapainya kesejahteraan masyarakat Tana Toraja lima tahun ke depan adalah kesiapan serta kesungguhan Pemkab bersama masyarakat mengelola potensi unggulan daerah.
Seperti pariwisata, pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan air tawar.
"Disamping bidang-bidang usaha potensial lainnya, ekonomi kreatif, UMKM, dan sektor jasa agar senantiasa produktif dan dapat memberi manfaat besar bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah secara berkelanjutan," pungkasnya.