TRIBUNTORAJA.COM,MAKALE - Pasangan calon bupati dan wakil bupati Tana Toraja (Tator), Theofilus Allorerung-Zadrak Tombeg (The-Za) telah menyiapkan sejumlah strategi untuk membuat ekonomi Tana Toraja kembali bangkit.
Khususnya dalam menghadapi resesi akibat pandemi Covid-19.
Membangkitkan ekonomi, sektor pariwisata pun menjadi pilihan utama.
Bung Theo sapaan Theofilus mengatakan, Kabupaten Tana Toraja dianugerahi budaya yang unik, iklim sejuk, panorama alam indah dan asri.
Sehinga sangat berpeluang besar untuk lebih dikembangkan menjadi destinasi utama pariwisata alam budaya Eco-Culture Tourism.
"Seiring pengembangan destinasi wisata, akan tumbuh pula berbagai kegiatan ekonomi dari hulu ke hilir. Misalnya sektor transportasi, kuliner, agrowisata, hingga cinderamata. Masyarakat akan mendapatkan manfaat secara ekonomi dari setiap titik destinasi yang dibangun," ujarnya, Selasa (24/11/2020).
Bung Theo mengungkapkan, kehadiran ibu kota baru NKRI di Penajam akan membuka peluang luar biasa bagi pengembangan pariwisata dan industri MICE Tana Toraja.
Sehubungan dengan itu, akan dilakam upaya dengan menarik industri-industri terkait. Seperti hotel, convention hall serta lapangan golf.
Disamping itu, juga memfasilitasi dan mendorong pengembangan hotel-hotel non bintang serta home stay oleh masyarakat setempat.
"Hal paling penting adalah pengembangan obyek wisata berbasis desa, komunitas, kampung, atau Tongkonan akan membuat distribusi ekonomi akan menjangkau hingga ke pedesaan," terangnya.
Menurutnya, Tana Toraja memiliki peluang mengembangkan sekurang-kurangnya tiga sub sektor ekonomi kreatif potensi dari 16 sub sektor yang ada.
Diantaranya kerajinan tangan (souvenir), kuliner, serta seni pertunjukan.
Sehingga darisitu dapat memberi harapan bagi perluasan lapangan usaha baru serta pengembangan usaha masyarakat yang telah ada.
Sementara untuk mewujudkan hal itu sejumlah strategi telah disiapkan paslon nomor urut 1 ini.
Pertama, pengembangan sumber daya manusia (SDM). Ini akan dilakukan melalui pendidikan vokasi, pelatihan keterampilan hingga pendampingan.
"SDM seperti pemandu wisata dan pengelola obyek wisata harus disiapkan," ungkapnya.
Kedua, menggagas sejumlah event pariwisata dan MICE. Dari sini, masyarakat bisa menikmati efek ekonomi secara langsung.
Ketiga, memicu destinasi wisata baru yang dikelola masyarakat. Apalagi, infrastruktur penopang berupa bandara dan infrastruktur jalan sudah lebih baik.
"Kami juga akan membangun ikon wisata baru. Seperti monumen budaya Toraja dan kampung wisata mandiri," terangnya.
The-Za juga akan membangun pusat pertumbuhan ekonomi baru agar ekonomi tumbuh merata di semua kecamatan.
Seperti di Kecamatan Bittuang dan Gettengan. Di Bittuang akan dijadikan pusat pelelangan kopi internasional.
"Kami juga memprogramkan untuk memanfaatkan fasilitas publik sebagai pusat pelatihan bahasa asing, mental dan spiritual," bebernya.
Selain itu, melibatkan kelompok masyarakat Toraja yang sudah tinggal diluar Tana Toraja untuk menjadi pembina sekaligus penyokong untuk membantu UMKM.
Bung Theo menambahkan, faktor penting bagi tercapainya kesejahteraan masyarakat Tana Toraja lima tahun ke depan adalah kesiapan serta kesungguhan Pemkab bersama masyarakat mengelola potensi unggulan daerah.
Seperti pariwisata, pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan air tawar.
"Disamping bidang-bidang usaha potensial lainnya, ekonomi kreatif, UMKM, dan sektor jasa agar senantiasa produktif dan dapat memberi manfaat besar bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan daerah secara berkelanjutan," pungkasnya.