UIN Alauddin

Pembangunan Gedung Mangkrak RSP UINAM Dilanjutkan, Prof Hamdan Juhannis Optimistis Beroperasi 2022

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penandatanganan kontrak paket pembangunan Rumah Sakit Pendidikan UIN Alauddin Makassar, di Hotel Claro Makassar, Rabu (18/11/2020).

Penyelesaian pembangunan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar hingga kini belum ada kejelasan.

Baca juga: Unjuk Rasa Depan UIN Alauddin Bubar, Arus Kendaraan di Jl Sultan Alauddin Kembali Normal

Pembangunan Mega Proyek yang dimulai sejak tahun 2013 itu seakan jalan di tempat.

Dua pimpinan kampus yang dimulai dari Prof Kadir Gassing dan Prof Musafir Pababbari ternyata tidak mampu menyelesaikan pembangunan.

"Mereka hanya membangun rumah hantu. Silahkan lihat sendiri kondisinya di Jalan Sultan Alauddin, sangat memprihatinkan," kata Ketua Presiden Mahasiswa (Presma) UIN Alauddin Makassar, Junaid, beberapa waktu lalu.

Junaid berharap, dosa lama itu tidak diteruskan oleh rektor baru UIN Alauddin Makassar periode 2019-2024, Prof Hamdan.

Baca juga: VIDEO: Unjuk Rasa Sumpah Pemuda di Depan Kampus UIN Alauddin, Asap Hitam Membumbung Tinggi

"Kita tunggu kinerja pak rektor yang baru. Kasihan teman-teman mahasiswa kedokteran, rumah sakit yang dijanjikan ternyata hanya rumah hantu," ujarnya.

Menurutnya, pimpinan kampus tidak lagi punya alasan untuk tidak menyelesaikan pembangunan. Sebab, dana segar ratusan miliar baru saja diterima.

"Ada anggaran sebesar Rp120 Miliar diterima UIN Alauddin dari kementrian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR). Itu untuk biaya pembangunan rumah sakit," tutupnya.

Baca juga: Dilantik Wagub, Kaprodi Studi Agama-Agama UIN Alauddin Jabat Ketua Gema FKUB Sulsel

Butuh Rp300 Milyar

Dilansir dari laman resmi UIN Alauddin, Minggu (15/9/2019), gedung RSP UIN Alauddin rencananya akan dilanjutkan tahun 2020 mendatang.

Hal itu disampaikan Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga, Dr Kamaluddin Abunawas MAg.

“Kebetulan kemarin saya diutus menghadiri undangan salah satu dari delapan universitas yang ada bangunan mangkraknya. UIN Alauddin yang paling besar yaitu RSP,” katanya dikutip dari uin.ac.id, Jumat (13/9/2019).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan pembangunan RSP masih membutuhkan biaya besar.

Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar Gelar Literasi di Gareccing

“Masih membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sekitar Rp300 milliar lebih. Kami coba bekerja sama dengan lembaga luar supaya kita mendapatkan dana. Kita sudah menjalin kerja sama dengan salah satu lembaga dari Saudi,” ucapnya.

Selain Arab Saudi, lanjut Kamaluddin, pihaknya akan bekerja sama dengan Jepang untuk membantu menyelesaikan RSP.

Halaman
1234

Berita Terkini