Indonesia Masuk Jurang Resesi, APA Itu Resesi Ekonomi? Penyebab hingga Dampaknya
TRIBUN-TIMUR.COM,- Indonesia akhirnya masuk ke jurang resesi.
Fakta tersebut dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengatakan bila produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III-2020 mengalami minus 3,49 persen (year on year/yoy).
"Dengan berbagai catatan peristiwa pada triwulan II-2020, ekonomi Indonesia kalau PDB atas dasar harga konstan kita bandingkan pada kuartal II-2019, maka ekonomi kontraksi 3,49 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi video, Kamis (5/11/2020) yang disitat dari MoneyKompas.com.
Pandemi virus corona mulai berdampak luas di sejumlah negara.
Bahkan hampir semua negara melaporkan penurunan ekonomi akibat virus yang bermula menyebar di Kota Wuhan, Hubei, China itu.
Sejumlah negara kini melaporkan terjadinya resesi ekonomi.
Mulai dari Korea Selatan, Jerman, Singapura, Perancis, Italia, hingga Amerika Serikat.
Indikator resesi bisa dilihat dari penurunan pada Produk Domestik Bruto (PDB), merosotnya pendapatan riil, jumlah lapangan kerja, penjualan ritel, dan terpuruknya industri manufaktur.
Lalu apa yang disebut resesi?
Melansir Forbes, (15/7/2020), resesi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Selama resesi, ekonomi berjuang, orang kehilangan pekerjaan, perusahaan membuat lebih sedikit penjualan dan output ekonomi negara secara keseluruhan menurun.
Para ahli menyatakan resesi terjadi ketika ekonomi suatu negara mengalami: produk domestik bruto negatif (PDB) negatif meningkatnya tingkat pengangguran penurunan penjualan ritel ukuran pendapatan manufaktur yang berkontraksi untuk periode waktu yang panjang Resesi dianggap sebagai bagian tak terhindarkan dari siklus bisnis yang terjadi dalam perekonomian suatu negara.
Resesi dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, berikut di antaranya:
1. Guncangan ekonomi yang tiba-tiba