ILC TV One

BLAK-BLAKAN ILC TV One! Mahfud MD Menko Jokowi Permalukan Mahkamah Agung, Ada Moeldoko, Gatot, Rizal

Editor: Mansur AM
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cuma di ILC TV One! Mahfud MD Menko Jokowi singgung Mahkamah Agung, di hadapan Jenderal TNI Purn Moeldoko, Jendral TNI Purn Gatot, Rizal Ramli, Karni Ilyas

Cuma di ILC TV One! Mahfud MD Menko Jokowi singgung Mahkamah Agung, di hadapan Jenderal TNI Purn Moeldoko, Jendral TNI Purn Gatot, Rizal Ramli, Karni Ilyas

TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah ciri khas Menkopolhukam RI Mahfud MD.

Di ILC 20 Oktober tadi malam, Mahfud MD terang-terangan menyebut kelemahan institusi Mahkamah Agung. Gara-gara sering memberi keringanan kepada koruptor.

ILC tadi malam membahas 1 Tahun Jokowi-Maruf Amin memimpin Indonesia. 

VIDEO: SYL Singgung Kebaikan Jokowi, Minta TNI/Polri Bertindak Tegas Jika Ada Persoalan Pupuk

Menko Polhukam Mahfud MD menjawab secara lugas kritikan narasumber ILC TV One tentang kekurangan pemerintahan Jokowi-Maruf Amin

Dapat kesempatan sebagai narasumber pamungkas atau penutup di ILC TV One tadi malam,  Mahfud MD leluasa skak mat terhadap pengeritik yang muncul

Ekonom Rizal Ramli dan Jenderal TNI Purn Gatot Nurmantyo melayangkan sejumlah kritikan. Dan dijawab Mahfud MD di sesi closing statement.

Serunya ILC Menko Jokowi Mahfud MD Seforum Jenderal Gatot, Moeldoko, Rizal Ramli Siapa Dibungkam?

"Tingkat kepuasan masyarakat di bawah 50 persen itu wajar. Tapi perlu dicatat Kepuasan dan kepercayaan itu beda," kata Mahfud dikutip tribun-timur.com dari akun resmi Indonesia Laywers Clubs

Berdasarkan tingkat kepercayaan, hampir 70 persen masyarakat masih percaya kepada Jokowi-Maruf Amin.

"Hasil survei tingkat kerpercayaan masyarakat yang baru saja sebelum saya berangkat ke sini (ILC TV One) itu 68 persen," kata Mahfud mementahkan semua kritikan ke Jokowi.

Namun Maruf jujur mengakui masih banyak hal yang kurang dan perlu dibenahi. Namun lebih banyak bukan urusan pemeritah (eksekutif) lagi.

"Misal urusan hukum banyak keluhan kan misalnya di Mahkamah Agung

Terlalu banyak memberi korting kepada koruptor.

Itu kan bukan urusan pemerintah lagi. Pemerintah tidak boleh campur di situ. Hampir semua koruptor yang minta PK diturunkan semua hukumannya.

Itu terserah MA. Urusan MA saja," lanjut Mahfud.

Halaman
123

Berita Terkini