TRIBUN-TIMUR.COM- Kehidupan pribadi Mendikbud Nadiem Makarim jarang terekspose di media.
Namun, sejak memiliki akun Instagram pribadi, Nadiem Makarim mulai perlahan membagikan aktivitasnya di rumah.
Beberapa waktu lalu, Nadiem Makarim mengunggah foto kebersamaannya bersama dua putrinya.
Suami Franka Franklin tersebut tampak menemani kedua putrinya bermain.
Di keterangan foto yang ia ungguh, Nadiem menulis bermain adalah waktu belajar bagi anak-anak.
Menurutnya, saat asyik bermain, otak anak-anak akan menyerap jauh lebih banyak.
Tak hanya itu, bermain akan membuat rasa ingin tahu mereka berkembang.
"Setiap kali anak mengajak bermain, itulah kesempatan emas untuk belajar. Jangan lupa 3 interaksi terpenting dalam bermain: Banyak TANYA, banyak COBA, banyak KARYA,"tulis Nadiem.
Dirangkum dari laman Ruang Guru PAUD Kemdikbud RI, berikut manfaat bermain bagi anak usia dini yang wajib diketahui orangtua:
1. Pengenalan perasaan
Pengenalan perasaan termasuk untuk perkembangan emosi.
Melalui bermain anak dapat belajar menerima, berekspresi dan mengatasi masalah dengan cara yang positif.
Dari bermain itu pula juga memberikan kesempatan pada anak untuk mengenal diri mereka sendiri dan mengembangkan pola perilaku yang memuaskan dalam hidup.
2. Pengenalan tentang orang lain
Bermain memberikan jalan bagi perkembangan sosial anak ketika berbagi dengan anak lain.
Dengan bermain bisa jadi sarana yang paling utama bagi pengembangan kemampuan bersosialisasi dan memperluas empati terhadap orang lain serta mengurangi sikap egosentrisme.
Barmain dapat menumbuhkan dan meningkatkan rasa sosialisasi anak.
Melalui bermain anak dapat belajar perilaku prososial seperti menunggu giliran, kerja sama, saling membantu, dan berbagi.
3. Pengenalan berbagai gerak
Manfaat dari pengenalan ini untuk membantu memaksimalkan perkembangan fisik.
Bermain dapat memacu perkembangan perseptual motorik pada beberapa area, yaitu: Koordinasi mata-tangan atau mata-kaki, seperti saat menggambar, menulis, manipulasi objek, mencari jejak secara visual, melempar, menangkap, menendang.
Kemampuan motorik kasar, seperti gerak tubuh ketika berjalan, melompat, berbaris, meloncat, berlari, berjingkat, berguling-guling, merayap dan merangkak.
Kemampuan bukan motorik kasar (statis) seperti menekuk, meraih, bergiliran, memutar, meregangkan tubuh, jongkok, duduk, berdiri, bergoyang.
Manajemen tubuh dan kontrol seperti menunjukkan kepekaan tubuh, kepekaan akan tempat, keseimbangan, kemampuan untuk memulai, berhenti, mengubah petunjuk.
4. Komunikasi berkembang
Dengan bermain, dapat jadi alat untuk belajar kemampuan berbahasa anak.
Melalui komunikasi inilah anak dapat memperluas kosakata dan mengembangkan daya penerimaan mereka.
Disamping itu, melalui komunikasi anak bisa berinteraksi dengan anak-anak lain dan orang dewasa pada situasi bermain spontan.
5. Keterampilan berfikir
Materi keterampilan berpikir merupakan materi yang diberikan sebagai tujuan untuk mengembangkan aspek kognitif anak.
Selama bermain, anak menerima pengalaman baru, memanipulasi bahan dan alat, berinteraksi dengan orang lain dan mulai merasakan dunia mereka.
Dengan bermain, tentu dapat jadi sarana menyediakan kerangka kerja anak untuk mengembangkan pemahaman tentang diri mereka sendiri, orang lain, dan lingkungan.
Bacakan Buku Sambil Suapi Anak Makan
Mendikbud Nadiem Makarim pun menyebut aktivitas membacakan buku untuk anak-anaknya adalah kegiatan wajibnya setiap hari.
Bagi Nadiem, membaca buku atau doeng adalah terapi, meditasi, dan pembelajaran secara terpadu.
Menurutnya, buku adalah pintu bagi anak untuk masuk ke dunia literasi dan imajinasi. Setiap orang tua memiliki kunci pintu tersebut, mari kita buka bersama.
Momen saat membacakan buku untuk anak-anaknya pun, Nadiem bagikan lewat akun Instagramnya @nadiemmakarim.
Momen makan bersama anak pun dimanfaatkan Nadiem Makarim untuk membacakan anaknya buku.
Baginya, waktu makan bersama anak itu kesempatan emas belajar.
"Daripada pasang Youtube atau TV, lebih bermanfaat untuk anak kalau orang tua memanfaatkan buku,"tulis Nadiem.
Dari foto dan video yang dibagikan, Nadiem Makarim tetap menjaga privasi sang anak dengan tidak menampilkan wajah-wajah mereka di media sosial.
Beberapa waktu lalu, Nadiem Makarim mengungkapkan, meski telah memiliki akun media sosial, ia tetap berusaha menjaga privasi anak-anaknya.
"Itu kehiduapan anak-anak saya karena mereka belum bisa memberi ijin ke saya, saya harus menghormati hak privasi mereka,"kata Nadiem.(*)