Petugas keamanan pabrik memberi informasi kepada kepala desa bahwa Cai Changpan beberapa kali bermalam di gubuk pembakaran ban.
Menurut pengakuan petugas keamanan pabrik, Cai Changpan sempat mengancamnya jika berani melaporkan keberadaannya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus.
Terdapat tiga petugas keamanan yang berjaga di pabrik pembakaran tersebut, satu di antara mereka kemudian melaporkan aktivitas Cai Changpan.
Diketahui hutan Jasinga bersebelahan dengan hutan Tenjo, lokasi ditemukannya jejak pelarian Cai Changpan.
Kedua hutan ini hanya dibatasi sebuah jalan.
"Jadi dia (Cai Changpan) sering bermalam tapi nggak setiap hari. Kalau pagi hari dia mengarah ke Hutan Tenjo," ujar Yusri kepada wartawan, Sabtu (17/10/2020).
Seperti dilansir dari Kompas TV Sebelum Ditemukan Gantung Diri, Cai Changpan Bermalam di Gubuk Pabrik Pembakaran Ban
Pihak kepolisian kemudian langsung bergerak ke lokasi setelah mendapatkan infromasi dari warga.
Pada saat penggerebekan, polisi menemukan Cai Changpan tewas dalam keadaan gantung diri di gubuk pembakaran ban.
Menurut Yusri ada indikasi Cai Changpan melakukan gantung diri lantaran dirinya sudah terlacak.
Kecurigaan Cai karena petugas keamanan yang biasa berjaga di lokasi pembakaran ban absen tugas.
"Biasanya kalau Cai Changpan ke sana ada tiga petugas keamanan yang berjaga sama bermalam disana.
Tetapi kemarin malam kita minta untuk tidak berjaga, karena kita melakukan pengerebekan. Kemungkinan ini kecurigaan dia sehingga dia bunuh diri," ujar Yusri.
Saat ini polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi ditemukannya Cai Changpan.