BKPM RI: Kehadiran MNP Jamin Kelancaran Logistik untuk Kestabilan Ekonomi

Penulis: Sukmawati Ibrahim
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana visit Deputi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Achmad Idrus ke Dermaga Makassar New Port (MNP), didampingi Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), Prasetyadi, Rabu (14/10/2020).

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Makassar New Port (MNP) digadang-gadang akan menjadi pilot project di Indonesia.

Saat ini, MNP tidak hanya sekedar membangun infrastrukturnya, tetapi juga akan membuat suatu sistem handling cargo dan membuat biaya logistik yang kompetitif.

Deputi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Achmad Idrus mengatakan, kehadiran Makassar New Port (MNP) akan menjamin kelancaran logistik sehingga perputaran ekonomi terus bergerak di wilayah Indonesia Timur.

Ia juga memaparkan bahwa, MNP juga akan mengoptimalkan investor dari luar. Sehingga kawasan tersebut akan menjadi rebutan dan MNP berpotensi besar untuk menggerakkan perekonomian.

Hal tersebut disampaikan saat visit ke Dermaga Makassar New Port (MNP), didampingi Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), Prasetyadi, Rabu (14/10/2020).

"Selama ini kan ini kan yang menghambat investasi, ialah perizinan, kedua izin lahan lokasi, serta ketiga klaim-klaim terjadi pada lahan. Sehingga kami berharap pada pemerintah daerah, provinsi dan kota untuk memiliki RTRW-nya sehingga kita tahu yang mana untuk pemukiman, dan yang mana untuk Iindustri," katanya.

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero), Prasetyadi menyampaikan, proyek MNP diproyeksikan selesai akhir 2022.

Dimana, awal 2023 sudah beroperasi penuh dengan dermaga sepanjang 1.600 meter, lapangan penumpukan seluas 120 hektare dan bisa melayani sekitar 2 juta hingga 2,5 juta TEUs per tahun.

“Jadi dalam 2 tahun lagi kami bisa menampung kontainer sebanyak 3 kali lipat dari kapasitas yang dimiliki Terminal Petikemas Makassar (TPM) saat ini, yang hanya mampu menampung sebanyak 700.000 TEUs per tahun," ucapnya.

Terkait progress Makassar New Port per 13 Oktober 2020, Prasetyadi menyebutkan kini sudah 54,12 persen.

"Reklamasi sudah mencapai 83 persen, Bore Pile dan Secant Pile, Produksi Beton Precast dan Instal beton precast," ujarnya.

Ia menambahkan, ke depannya Pelindo IV akan mencari
global partner, untuk mengelolah pelabuhan ini.

"Jadi kita bersama beberapa partner itu akan mengelola terminal MNP ini. Tujuannya satu, kita akan meningkatkan value dari market ini karena valuenya bisa lebih besar. Kalau kita undang investor dari luar mereka akan bawa market dari luar yang kemudian akan memberikan dampak yang signifikan bagi Indonesia tentunya," tutupnya.

Berita Terkini