TRIBUNMAROS.COM, TURIKALE - Chaidir Syam dan Suhartina Bohari terus mendapat dukungan dari kaum milenial. Mereka kemudian menamai diri Chaidir Syam Youth Collaboration.
Menanggapi hal ini, Ketua tim pemenangan Hati Kita Keren, Muh Irfan AB mengaku sangat terbantu dengan dukungan kaum milenial, baik di lapangan maupun di media sosial.
Menurutnya, militansi anak-anak muda itu tidak lagi diragukan karena memang telah terbukti mendukung tanpa pamrih.
“Patut berbanggalah pastinya, mereka ini selain militan, kaum milenial ini jelas tidak punya orientasi negatif dalam memberikan dukungannya ke kami. Ini jelas karena sosok Chaidir Syam dan Suhartina memang menjadi perwakilan buat mereka,” kata Irfan, Sabtu (3/10/2020).
Irfan menegaskan, Chaidir dan Suhartina saat ini masih berumur 43 dan 39 tahun.
Artinya, mereka berdua tidak akan mungkin merusak karir politik mereka di usia mudanya, karena keduanya masih memiliki cita-cita yang mungkin lebih besar dari saat ini.
“Karir mereka masih panjang ke depan dan tidak akan mungkin mereka kotori dengan hal-hal yang destruktif. Pak Chaidir ini masih 43 tahun dan Ibu Tina itu 39 tahun, keduanya jelas masih punya mimpi dan cita-cita yang besar untuk karir politiknya,” pungkasnya.
Sementara itu, untuk meningkatkan potensi dan produktivitas pemuda serta mengurangi pengangguran di Kabupaten Maros, Chaidir Syam, berencana menyiapkan program keren untuk kaum millenial.
Program keren yang akan menjadi wadah kaum millenial Maros yang dimaksud Chaidir Syam adalah “Maros Creative Center” (MCC).
"Hal ini ditujukan kepada anak-anak muda yang ingin mengembangkan karir di bidang yang diminati dan lagi trend saat ini," ujar Chaidir.
Menurut Chaidir, di era millenial atau era industri 4.0 ini, muncul profesi baru yang lagi trend, antara lain web design, fotografi, videografi, operator drone, promosi digital media sosial, dan lainnya.
“Perkembangan teknologi informasi menyebabkan munculnya banyak pekerjaan-pekerjaan baru dan peluang usaha baru, terutama yang berkaitan dengan dunia digital seperti web designer, digital marketing, operator drone, dan lainnya. Hal itulah yang harus dimanfaatkan untuk pemuda kita sekarang ini," jelasnya
Melalui wadah Maros Creative Center (MCC) tersebut, minat itu bisa tersalurkan dan dikembangkan menjadi sebuah karier.
Hingga nantinya jumlah wirausahawan dibidang digital di Maros bertambah, start up muda lahir dan tumbuh. Sehingga diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan mengurangi jumlah pengangguran.
“Inilah yang sebenarnya kita maksud dengan profesi era milenial, muncul profesi baru yang bisa dilakukan karena teknologi berkembang," katanya.