"Jika nantinya ada hasil terbaru dari penyelidikan kami, maka kami akan menginformasikan kepada rekan-rekan media," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, insiden Polsek Ciracas diserang jadi pembicaraan.
Siapa pelaku penyerangan Polsek Ciracas dan penyebab penyerangan Polsek Ciracas sebenarnya?
Kejadian ini terjadi saat Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Pol Idham Azis sedang bersama-sama di Papua .
Insiden Polsek Ciracas diserang juga menjadi perhatian khusus jenderal penting di pemerintahan Jokowi saat ini.
Penjelasan Pangdam Jaya
Insiden penyerangan di Markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur, berawal dari informasi keliru yang tersebar sehingga memicu emosi massa.
Sejumlah orang kini tengah menjalani pemeriksaan sehubungan dengan kejadian tersebut.
Panglima Komando Daerah Militer atau Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurachman menekankan kepada anggotanya agar tidak menelan mentah-mentah informasi yang belum terbukti kebenarannya.
Dudung Abdurachman mengungkapkan, insiden penyerangan yang berujung perusakan dan pembakaran di Polsek Ciracas berawal dari sebuah kecelakaan tunggal di Cibubur, Jakarta Timur, pada 27 Agustus 2020 pukul 20.00.
Kecelakaan itu menimpa Prada Dua (Prada) MI, anggota TNI yang bertugas di Direktorat Hukum TNI Angkatan Darat (Ditkumad).
Prada MI kemudian ditolong oleh masyarakat sekitar dan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.
Namun, beberapa saat kemudian, Kepala Polsek Ciracas mendapat informasi bahwa Prada MI terluka karena jatuh dari kendaraan, lalu dikeroyok.
Mendapat informasi tersebut, Kepala Polsek Ciracas kemudian melapor kepada Kepala Polres Jakarta Timur untuk melakukan pengecekan ke lokasi kecelakaan tunggal.
Hasil pengecekan di lokasi didapat informasi dari sembilan saksi masyarakat bahwa tidak ada insiden pengeroyokan oleh masyarakat ataupun pihak lain terhadap Prada MI.