Menurut Aulia Iskandarsyah, faktor terjadinya banyak perceraian di Kabupaten Bandung ini, bukan single faktor karena adanya wabah Covid-19.
"Tapi Covid-19 ini mengakselerasi atau memperparah kondisi-kondisi yang sudah ada sebelumnya," ujar dia.
Terutama, kata Aulia Iskandarsyah, mungkin kalau dari data demografis, justru yang golongan menengah ke bawah yang banyak bercerai.
"Jadi golongan masyarakat terdampak. Terutama misal masalah pekerjaan keuangan yang bisa memperparah kondisi yang sudah ada," ucap dia.
Dengan kondisi seperti ini, kata Aulia Iskandarsyah, pemerintah harus lebih peka dalam membuat jejaring pengaman sosial bagi masyarakat yang terdampak Covid-19.
"Contoh meringankan beban anggaran mereka, misal yang tadinya gak ada pulsa untuk anak sekarang harus ada kuota untuk belajar, yang tadinya tidak ada harus ada," katanya.
Jadi menurut Aulia Iskandarsyah, pemerintah harus lebih peka untuk melihat, membuat jejaring pengaman sosial.
"Kalau mau ada bantuan langsung tunai (BLT) ya berarti harus tepat sasaran kepada orang yang betul membutuhkan," tuturnya.
Aulia Iskandarsyah memaparkan, untuk orang yang menjalaninya, kondisi ini memang kondisi yang tidak bisa dihindari.
"Artinya berarti orang harus menerima kondisi yang ada dan bisa menyesuaikan dengan kondisi itu," ujar Aulia Iskandarsyah.
Aulia Iskandarsyah mengungkapkan, kalau dulu bisa ngojek sebelum pandemi bisa bawa pulang uang Rp 200 ribu, sekarang karena orang jarang pakai hanya bisa membawa Rp 100 ribu, harus menerima karena kondisinya berubah.
"Gak bisa dibandingkan dengan sebelumnya (sebelum adanya pandemi)," katanya.
Dengan menerima ini, kata Aulia Iskandarsyah, dia bisa menyesuaikan dengan lebih gampang jadi harus ada sikap menerima kondisi normal baru ini.
"Kalau tak menerima jadinya frustrasi, ketika frustrasi bisa terjadi berbagai hal, seperti beratem terus, bisa jadi yang tadinya sedikit gak marah jadi marah, dan banyak hal," ucapnya.
(TribunJabar.id/Lutfi Ahmad Mauludin)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judulĀ Ribuan Wanita di Bandung Jadi Janda Baru, Ini Penjelasan Psikolog Penyebab 'Banjir' Perceraian