Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi dari dua narasumber. Materi pertama disampaikan oleh Angela Ridwan Pramana.
Dalam materinya memuat tentang prostodonik maksilofasial secara umum dan dua kasus dan projek yang dilakukan dengan pendekatan teknologi digital.
Pemaparan materi ditutup oleh Wakas Tanvir mengenai "Clinical Practice in Maxillofacial Prosthetic".
Ia menjelaskan secara umum prostodontik yang merupakan spesialisasi gigi yang berkaitan dengan diagnosis, perencanaan perawatan, rehabilitasi, dan pemeliharaan fungsi rongga mulut, kenyamanan, penampilan, dan kesehatan pasien dengan kondisi klinis tertentu.
Diakhir materinya, Wakas menyimpulkan prostetik maksilofasial adalah sinar harapan pasien yang mengalami gangguan.
Rehabilitasi prostetik maksilofasial membutuhkan pendekatan tim untuk hasil fungsional dan estetik yang lebih baik.
Sekaligus dukungan psikologis dan rehabilitasi prostetik pasien yang mampu mengembalikan pasien pada kehidupan normal.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian