"Di film Tilik ini, dengan alat yang proper saat itu, dengan kru yang profesional.
Semua orang profesional. Semua benar-benar bekerja sesuai tugas masing-masing.
Jadi, kesulitannya lebih ke bagaimana penyesuaian kami menemukan produksi yang tepat," sambungnya.
Selain itu, Elen menyebut syuting yang tidak menetap di satu tempat sempat menimbulkan kesulitan pada koordinasi.
"Pertama kalinya kami melakukan syuting travelling, tidak ada yang menetap.
Tapi, dengan penyesuaian di hari pertama, hari-hari selanjutnya pun berjalan lancar," ujarnya.
"Semua kru juga memberi insight karena beberapa sudah ada yang lebih dulu berkecimpung di dunia film," jelasnya.
Karakter Bu Tejo dan improvisasi pemain
Elen mengungkapkan, karakter Bu Tejo memang sengaja dibuat kuat, serta menjadi salah satu sentra dalam cerita.
"Memang kami merasa Bu Tejo harus menjadi inisiator, menjadi komandan di kelompok ibu-ibu.
Memang dibuat sekuat itu, senyinyir itu," jelasnya.
Menurut dia, karakter "Bu Tejo" ini diciptakan sebagai refleksi dari masyarakat Indonesia saat ini.
Untuk pemilihan pemain atau talent dalam film ini, juga melalui proses casting.
Namun, Elen mengaku bahwa ada beberapa orang yang sudah disasar dengan kualitas dan karakter aktingnya.
Salah satunya adalah pemain "Bu Tejo" ini, yaitu Siti Fauziah.
"Pemeran Bu Tejo ini termasuk orang yang sudah kita gadang-gadang dari awal pembacaan naskah hingga akhirnya turut bermain di Tilik," kata dia.
Adapun dalam proses syuting ini, para pemain diarahkan untuk tidak menghapalkan naskah, tetapi memahami intinya dan diaplikasikan pada diri sendiri
"Kebetulan, kami melihat talent-talent, sudah ada karakternya di diri mereka masing-masing.
Jadi, tidak begitu suli tuntuk men-direct mereka, karena improvisasinya pun tetap on point," jelas Elen.
Animo masyarakat
Menanggapi ramainya respons dari masyarakat terhadap film "Tilik" dan karakter "Bu Tejo" yang diperankan Siti Fauziah Saekhoni, Elen mengatakan, tidak ada ekspektasi bahwa film ini akan menjangkau audiens seluas dan seramai itu.
"Karena kami memang hanya melakukan publikasi sederhana, upload di media sosial kita, minta tolong teman-teman yang banyak pengikutnya, tetapi juga tidak sebanyak itu," ungkapnya.
"Yang kami percaya, ternyata membuat fillm dengan hati ikhlas, dengan usaha yang sangat keras, lalu disertai dengan publikasi yang kami usahakan, ternyata bisa sejauh itu," sambung Elen.
"Tilik" sendiri merupakan pemenang untuk Kategori Film Pendek Terpilih pada Piala Maya 2018.
Selain itu, juga menjadi Official Selection Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2018 dan Oficial Selection World Cinema Amsterdam 2019.
Pemeran
Siti Fauziah sebagai Bu Tejo
Brilliana Desy sebagai Yu Ning
Angeline Rizky sebagai Bu Tri
Dyah Mulani sebagai Yu Sam
Lully Syahkisrani sebagai Dian
Hardiansyah Yoga Pramata sebagai Fikri
Tri Sudarsono sebagai Minto ayah Fikri
Gotrek sebagai Gotrek
Ratna Indriastuti sebagai Yati
Stephanus Wahyu Gumilar sebagai Polisi
Penghargaan
Beberapa penghargaan diraih film Tilik yaitu Piala Maya 2018 sebagai Film Pendek Terpilih, Official Selection Jogja-Netpac Asian Film Festival 2018, dan Official Selection World Cinema Amsterdam 2019. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Viral "Bu Tejo" Film Pendek Tilik, Kisah Tentang Tradisi Menjenguk Orang Sakit di Yogyakarta