Menurut Deddy, Nadiem akan 'berperang' dengan banyak orang dan tidak semua kebijakannya akan membuat senang banyak orang.
Yang terbaru terkait pro kontra Program Organisasi Penggerak (POP) yang digagas Nadiem Makarim. Di mana, sejumlah organisasi besar memilih mundur dari program tersebut.
"Ada satu hal yang gua nggak suka, yaitu pada saat lu minta maaf. Karena kalau lu minta maaf, artinya decision lu salah kemarin. Padahal menurut gue, lu mengambil keputusan itu tujuannya mungkin positif tapi lu kaget ternyata kalau ngambil keputusan seperti ini, gua diserang orang banyak,"kata Deddy.
"Mas Deddy, minta maaf kan, itu di budaya kita merupakan suatu yang penting kalau kita merasa ada kekhilafan. Dalam melakukan perubahan ini, saya lumayan sering sih minta maaf, apalagi sama tim saya,"kata Nadiem.
Menurutnya dengan minta maaf bukan berarti apa yang ia lakukan salah.
Bagi Nadiem, POP adalah salah satu program transformasional dan mendapat dukungan banyak orang.
Namun, Nadiem mengakui dalam proses POP banyak kekurangan yang seharusnya bisa diatasi terlebih dahulu.
Polemik POP muncul menurut Nadiem muncul akibat kurangnya penjelasan dari Kemdikbud mengenai program tersebut.
"Pertama, kita tidak melakukan sosialisasi mendalam, terutama bagi organisasi-organisasi masyarakat yang besar. Itu kesalahan saya, kami terus terang distracted karena Covid, karena PJJ yang kami harus fokus itu,"jelas Nadiem.
(tribun-timur.com/anita wardana)