Kuliner Makassar

Sop Lidah Asli Lamuru Cabang Cendrawasih, Legendaris dan Rasanya Tiada Duanya

Penulis: Rudi Salam
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berbeda dengan yang lainnya, kuah Sop Lidah Lamuru lebih bening jika dibandingkan dengan kuliner lain.

Sejak dulu, hingga kini daging lokal digunakan untuk mempertahankan cita rasa.

"Kita mempertahankan resep dari orang tua, kita gunakan daging lokal," jelasnya.

Berbeda dengan yang lainnya, kuah Sop Lidah Lamuru lebih bening jika dibandingkan dengan kuliner lain.

"Kuahnya jernih. Yang lain kan kayak kental, dia pake santan, dia pakai kelapa. Kalau di sini kuahnya jernih," kata Risma.

Inilah yang menjadi ciri khas dan yang disukai oleh pengunjung sebab tidak berlemak.

Semangkuk Sop Lidah memang sekilas mirip dengan Sop Saudara atau Coto Makassar.

Namun, jika dicoba, rasa kuliner yang satu ini sangat berbeda dengan yang lain.

Rasanya pas di lidah Indonesia dan mereka yang suka kuliner berkuah.

Dagingnya juga terasa sangat empuk.

Kuliner ini dihidangkan bersama dengan nasi putih.

Berbeda dengan yang lainnya, kuah Sop Lidah Lamuru lebih bening jika dibandingkan dengan kuliner lain. (TRIBUN-TIMUR.COM/RUDI SALAM)

Di RM ini, disediakan perkedel sebagai pelengkapnya.

Perkedelnya sendiri terbuat dari kentang dicampur dengan daging.

Ada juga telur sebagai pelengkap lainnya.

Untuk harga, cukup mengeluarkan uang Rp 35 ribu untuk seporsi Sop Lidah Lamuru Jl Cendrawasih ini.

Untuk perkedel, telur dan nasi cukup tambah uang masing-masing Rp 5 ribu saja.

Warung Sop Lidah Asli Lamuru Jl Cendrawasih ini buka dari pukul 09.00-21.00 Wita.(*)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Rudi Salam

Berita Terkini