Selain Agama, Ini Penyebab Palestina & Israel Berperang hingga Puluhan Tahun dan Tak Kunjung Usai

Editor: Hasrul
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Israel melarang keluarga Palestina memasuki gubuk dan tenda yang dibangun di Area C, dekat permukiman Yahudi, Susya, selatan Hebron, Tepi Barat, Palestina, Jumat (19/6/2020).

Konflik-konflik itu diperuruk sejarah panjang dan penuh kekerasan di antara kedua bangsa tersebut.

• Fakta Ibu Melahirkan Tanpa Merasakan Hamil, Sedang Menstruasi hingga Dalam Kondisi Sehat

• Menggantikan Shalat yang Tertinggal, Begini Niat Qadha Shalat, Lengkap dengan Tulisan Arab dan Latin

Terlebih masing-masing memilki pembenaran sendiri tentang apa dan mengapa konflik terjadi selama lebih dari 70 tahun ini.

Sehingga kenyataannya, perdamaian antara Palestina dan Israel sangat sulit terwujud.

Proses perdamaian telah berlangsung selama beberapa dekade.

Tetapi sejak Kesepakatan Oslo 1993 dan 1995, belum ada harapan perdamaian antara Palestina dan Israel.

Apa akar masalah Palestina dan Israel?

Konflik Palestina dan Israel telah berlangsung sejak awal 1900-an ketika wilayah yang sebagian besar Arab dan Muslim masih menjadi bagian Kekaisaran Ottoman.

Tetapi usai Perang Dunia I, Inggris mendapatkan mandat dari Liga Bangsa-Bangsa untuk membantu mendirikan negara bagi orang-orang Yahudi di wilayah tersebut.

Ratusan ribu orang Yahudi pindah ke daerah itu sebagai gerakan Zionisme.

Terima Suap Rp 200 Juta, Eks Kadis Disperkimtan Jeneponto Divonis Penjara 2 Tahun 6 Bulan

PROGRAM Nadiem Makarim Disorot, Uang Negara Rp 20 Miliar Ngalir ke Raksasa Organisasi Sosial

ILUSTRASI-Menteri Komunikasi Otoritas Palestina mengatakan bahwa Pemerintah Palestina sedang mencari alternatif untuk Google setelah adanya laporan yang mengklaim bahwa raksasa teknologi itu telah menghapus Palestina dari aplikasi peta ( Google Maps). (Istimewa)

Zionisme bagi orang Yahudi adalah untuk melarikan diri dari penganiayaan dan mendirikan negara sendiri di tanah yang dianggap sebagai tanah leluhur mereka.

Sejumlah besar orang Yahudi Timur Tengah juga pindah ke Israel, entah untuk menghindari kekerasan anti-Semit atau karena diusir secara paksa.

Kekerasan komunal antara orang Yahudi dan Arab di Palestina mulai di luar kendali.

Pada 1947, PBB menyetujui rencana membagi Palestina menjadi wilayah, yaitu untuk orang Yahudi yang disebut Israel dan untuk orang Arab yang disebut Palestina.

Sedangkan Yerusalem, kota suci bagi orang Yahudi dan Muslim, menjadi zona internasional khusus.

Tetapi rencana itu tidak pernah terlaksana.

Halaman
123

Berita Terkini