Taktik Baru WHO Jika Masyarakat Sulit Jaga Jarak di Tengah Pandemi, Pernah Disebut Tak Efektif

Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus

TRIBUN-TIMUR.COM - Masyarakat wajib menggunaan masker saat jarak sosial tidak dimungkinkan untuk diterapkan.

Hal itu merupakan rekomendasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dikutip dari Sky News, Direktur jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan perubahan dalam rekomendasi pada Jumat (5/6/2020) lalu.

Ia mengatakan, WHO sekarang merekomendasikan orang-orang untuk mengenakan masker.

Terutama di daerah-daerah yang mengalami penyebaran Covid-19 paling parah.

Ditinggal Pasangan Kawin Lari, 2 Warga Masukkan Kabel di Kemaluan Demi Nafsu Birahi, Setelah Itu

Richard Mathews Ingin Semakin Banyak Warga Australia Kenal Makassar

Menurutnya, orang harus memakai masker di tempat-tempat seperti transportasi umum atau toko-toko, yang mana jarak sosial tidak mungkin.

Dari kiri Direktur Program Health Emergencies World Health Organization (WHO) Michael Ryan, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dan WHO Technical Lead Maria Van Kerkhove menghadiri jumpa pers mengenai virus corona atau COVID-19, di kantor pusat WHO di Jenewa Swiss, Rabu (11/3/2020). Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan penilaian bahwa virus corona jenis baru (COVID-19) sebagai pandemi. (Photo by Fabrice COFFRINI / AFP) (AFP/FABRICE COFFRINI)

 

Lebih lanjut, ia menambahkan, khusus orang berusia di atas 60 tahun atau mereka yang memiliki kondisi bawaan medis harus secara khusus mengenakan masker medis atau bedah saat jarak sosial tidak dapat diterapkan.

Negara-negara di seluruh dunia telah mengadopsi kewajiban penggunaan masker, meskipun WHO sebelumnya mengatakan penggunaan tersebut tidak efektif.

Warga Inggris yang menggunakan transportasi umum harus memakai masker mulai 15 Juni.

Hal itu setelah Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson berubah pikiran tentang keefektifannya.

• Ditinggal Pasangan Kawin Lari, 2 Warga Masukkan Kabel di Kemaluan Demi Nafsu Birahi, Setelah Itu

• Richard Mathews Ingin Semakin Banyak Warga Australia Kenal Makassar

Sebelumnya, WHO merekomendasikan, masker hanya perlu digunakan bagi petugas layanan kesehatan dan pasien Covid-19.

ILUSTRASI Pekerja membuat masker bedah di Dingzhou, di provinsi Hebei China utara berusaha memenuhi permintaan pasar akibat mewabahnya virus corona (Xinhua/SCMP)

 

Kendati demikian, Tedros mengatakan, meluasnya penggunaan masker masih belum didukung oleh bukti ilmiah langsung atau bermutu tinggi.

Namun, ia mengatakan semakin banyak bukti pengamatan dari beberapa negara yang merekomendasikan penggunaan masker, ditambah sulitnya jarak sosial dalam banyak pengaturan, sudah cukup bagi WHO untuk mengubah sarannya.

Dia menekankan masker sendiri tidak akan melindungi orang dari Ancaman Covid-19.

• Ditinggal Pasangan Kawin Lari, 2 Warga Masukkan Kabel di Kemaluan Demi Nafsu Birahi, Setelah Itu

• Richard Mathews Ingin Semakin Banyak Warga Australia Kenal Makassar

Kecuali dia menerapkan anjuran rutin lainnya seperti mencuci tangan dan menjaga jarak sosial.

Ia juga menambahkan, petugas medis di daerah dengan penyebaran luas, wajib memakai masker bedah di semua bidang fasilitas kesehatan.

Petugas kesehatan beraktivitas di Rumah Sakit Lapangan Covid-19 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur yang dibangun di Kompleks Gedung Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (28/5/2020). Rumah sakit lapangan yang mempunyai daya tampung 200 orang dan bisa dimaksimalkan hingga 500 orang itu kini sudah beroperasi dan merawat pasien Covid-19. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

 

Dokter yang bekerja di bidang kardiologi atau bangsal lain, misalnya, harus terus memakai masker bedah bahkan jika tidak ada pasien virus corona yang diketahui.

Pemerintah Inggris juga mengatakan semua staf di rumah sakit di Inggris diharapkan memakai masker bedah mulai 15 Juni.

Semua pengunjung dan pasien rawat jalan pun harus mengenakan masker setiap saat di rumah sakit.

Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat (SAGE) membuktikan, masker dapat membantu mengurangi risiko penularan jika menderita virus corona, tetapi tidak menunjukkan gejala (OTG).

Staf NHS (program layanan kesehatan masyarakat di Inggris) juga sudah memakai masker di area klinis dalam jarak dua meter dari seorang pasien.

Tetapi panduan baru ini berlaku untuk semua orang yang bekerja di semua area rumah sakit. (*)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul WHO Ubah 'Taktik': Minta Masyarakat Wajib Gunakan Masker saat Jarak Sosial Sulit Dilakukan

Berita Terkini