"Secara pribadi tidak. Cuma saya takut. Bagi saya, prinsipnya aturan harus dipegang," ujarnya.
Selanjutnya, menjelang akhir tayangan, Najwa kembali menanyakan niatnya untuk mundur.
Berulang kali air mata Risma menetes, ia menangis.
Terutama, ketika ditanya, apakah ia masih berkeinginan kuat untuk mundur sementara banyak masyarakat kecil yang berharap padanya?
"Itu yang saya pikirkan. Saya cari mereka satu-satu. Anak yatim kami berikan makan tiga kali sehari, lansia, anak miskin bisa sekolah, anak miskin pandai kami berikan beasiswa. Bahkan, ada yang dikirim ke Malaysia untuk S-1 sampai S-3. Saya cari satu-satu. Saya minta ke lurah untuk mencari, saya nitip ke warga. Itu yang saya pikirkan. Itu saja yang jadi pertimbangan saya. Kalau yang lain, saya bisa ngatasin," papar Risma.
Menurut Risma, yang membebani dirinya adalah adanya sejumlah risiko terkait jabatannya.
Ancaman pun pernah diterima anaknya.
Namun, ketika itu ia mengaku ikhlas jika sesuatu terjadi padanya karena apa yang dilakukannya selama menjabat Wali Kota Surabaya.
"Saya sudah ikhlas kalau itu terjadi pada saya. semua hanya titipan, tinggal Tuhan kapan ambilnya. Itu rahasia Illahi. Saya tidak tahu nanti sore, besok. Saya sudah sampaikan, itu risiko (ke keluarga). Waktu saya nyalon kan keluarga saya tidak ikhlas. Tapi, saya enggak ngira kalau jadi. Setelah jadi, saya jalani saja takdir Tuhan," katanya.
Ketika pertanyaan kembali mengarah pada keinginannya mundur, air mata Risma kembali menetes.
Ini yang disampaikannya kepada para warga Surabaya.
"Saya selama ini sudah berikan yang terbaik untuk warga Surabaya. Semua yang saya miliki sudah saya berikan. Saya tidak punya apa-apa lagi, semua sudah saya berikan, ilmu saya, pikiran saya, bahkan kadang anak saya pun tidak terlalu saya urusi. Tapi, saya percaya, kalau saya urusi warga Surabaya, anak saya diurusi Tuhan. Saya sudah berikan semuanya, jadi saya mohon maaf," katanya dengan berurai air mata.
"Saya mohon maaf saja kalau ada kurang," kata Risma lagi.
"Ibu mau janji kalau Ibu tidak akan mundur?" tanya Najwa.
"Tidak mau," jawab Risma.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunpalu.com dengan judul Seputar Pamitnya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kepada Warga Surabaya