TRIBUN WIKI

Hari Ini Kodam XIV Hasanuddin Genap 63 Tahun, Berikut Lintasan Sejarah dan Daftar Pangdam

Penulis: Jumadi Mappanganro
Editor: Jumadi Mappanganro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima Komando (Pangdam) XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka menjadi narasumber pada Tribun Nongki di Kantor Tribun Timur, Makassar, Sabtu (16/5/2020).

TRIBUNWIKI - Komando Daerah Militer (Kodam) XIV Hasanuddin genap berusia 63 tahun, Senin (1/6/2020). 

Perayaan hari kelahirannya bertepatan dengan Peringatan Hari Lahir Pancasila yang juga rutin diperingati bangsa Indonesia setiap 1 Juni.  

Berdasarkan dokumen yang diperoleh Tribun Timur dari Penerangan Kodam XIV Hasanuddin, pembentukan Kodam Hasanuddin berawal dari pembentukan Teritorium VII/Indonesia Timur.

Teritorium ini membawahi wilayah Sulawesi dan Maluku. Berkedudukan di Makassar.

Letkol Achmad Yunus Mokoginta dipercaya sebagai panglima pertamanya.

Dipandu Redaktur Olahraga Tribun, Webinar Bincang Bola Virtual Hadirkan Petinggi Klub Liga 1

Instruksi pembentukan Teritorium VII tersebut tertuang dalam Surat Penetapan KSAD Nomor : 83/KSAD/Pnt/1950. 

Bertanggal 20 Juni 1950. Selain Teritorium VII, ada enam teritorium yang juga dibentuk bersamaan di seluruh Indonesia. 

Pembentuan teritorium ini merespon sistuasi bangsa Indonesia yang belum kondusif setelah Proklamasi Kemerdekaan RI.

Saat itu sejumlah daerah terjadi pemberontakan dan aksi bersenjata yang berbentuk gerakan separatis.

Fenomena itu direspon oleh pemerintah dan TNI dengan melakukan konsolidasi dan reorganisasi terhadap institusi militer.

Pada 17 September 1950, Teritorium VII/Indonesia Timur melakukan perubahan struktur organisasi dan pembagian wilayah komando pasukan (kompas) menjadi empat Kompas:

1. Kompas A. Berkedudukan di Bone dengan Komandan Letkol Sukowati. Wilayahnya meliputi Sulawesi Selatan dan Tenggara.

2. Kompas B. Berkedudukan di Manado dengan Komandan Letkol JF Warrouw. Wlayahnya meliputi Sulawesi Utara dan Tengah.

3. Kompas C. Berkedudukan di Denpasar dengan Komandan Letkol A. Kosasih. Wilayahnya meliputi Nusa Tenggara.

4. Kompas D. Berkedudukan di Ambon dengan Komandan Kolonel Inf A. E. Kawilarang. Wilayahnya meliputi seluruh daerah Maluku dan Irian Barat.

Lalu berdasarkan Surat KeputusanPresiden RI No. 240/M/1957, tanggal 18 April 1957, Surat Keputusan Menteri Pertahanan RI No. MP/A/77/1957, tanggal 27 April 1957, dan Surat Keputusan Menteri Pertahanan RI No MP/A/465/57, tanggal 26 Mei 1957 dalam rangka reorganisasi Angkatan Darat, dilakukan likuidasi terhadap TT-VII dan KODPSST.

Alasan Lionel Messi Bertahan di Barcelona Menurut Gary Lineker

Sebagai kelanjutannya di bentuk 4 Komando Daerah Militer Indonesia Timur yaitu:

1. Komando Daerah Militer Sulawesi Selatan dan Tenggara (KDM-SST) berkedudukan di Makassar yang kemudian disebut Kodam XIV/ Hasanuddin.

2. Komando Daerah Militer Sulawesi Utara dan Tengah (KDM-SUT) berkedudukan di Manado yang selanjutnya di sebut Kodam XIII/Merdeka.

3. Komando Daerah militer Maluku dan Irian Barat (KDM-MIB) berkedudukan di Ambon yang kemudian disebut Kodam XVI/Pattimura, dan

4. Komando Daerah Militer XVII/Cendrawasih dan Komando Daerah Militer Nusa Tenggara (KDM-NT) berkedudukan di Denpasar, yang kemudian di sebut Kodam XV/Udayana.

Melalui Surat Keputusan KSAD Nomor246/5/1957, tanggal 29 Mei 1957 mengangkat Letkol Inf. Andi Mattalatta sebagai pejabat Komandan dan Mayor CPM Haeruddin Tasning sebagai pejabat Kepala Staf KDM-SST.

Peresmian terbentuknya Komando Daerah Militer (Kodam) Sulawesi Selatan dan Tenggara dilaksanakan dalam suatu upacara militer pada tanggal 1 Juni 1957 di Lapangan Hasanuddin Makassar.

Pelantikan Letkol Inf. Andi Mattalatta sebagai pejabat Komandan dan Mayor CPM Haeruddin Tasning sebagai Kepala Staf KDM-SST oleh inspektur upacara KSAD Mayor Jenderal A.H. Nasution.

Nama Andi Mattallata kini diabadikan menjadi nama Stadion Andi Mattalatta yang menjadi stadion kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan.

Sedangkan Mayor CPM Haeruddin Tasning diabadikan sebagai nama jalan di Kota Makassar yang kini dikenal sebagai Jalan Her Tasning (nama akrab dari Haeruddin Tasning).  

APAKAH Gaji 13 PNS Bakal Tetap Cair, Kapan? Simak Janji Pemerintahan Jokowi

Berdasarkan Radiogram KSAD Nomor 180/1957, tanggal 19 September 1957, sebutan Komandan KDM-SST diubah menjadi Panglima KDM-SST.

KDM-SST sebagai komando utama berada dibawah komando langsung KSAD dan dibawah pengomandoan taktis Wakil KSAD (Deputi) yang berkedudukan di Makassar.

KDM-SST mengemban tugas pokok untuk pemulihan keamanan dan pembinaan teritorial. Selanjutnya KDM-SST ini disebut juga dengan Kodam Hasanuddin.

Pangdam XIV Hasanuddin

Sejak berdirinya tahun 1957 hingga dilikuidasi pada 1 Mei 1985 Kodam XIV/Hasanuddin telah dipimpin oleh beberapa orang Panglima. Berikut daftarnya: 

1. Letkol Inf Andi Matalatta (1957-1959)
2. Brigjen TNI M. Jusuf (1959-1965)
3. Brigjen TNI Solichin Gautama P. (1965-1968)
4. Brigjen TNI Sajidiman (1968-1970)
5. Brigjen TNI Abdul Aziz Bustam (1970-1973)
6. Brigjen TNI Hasan Slamet (1973-1975)
7. Brigjen TNI H. Endang Sukma (1975-1977)
8. Brigjen TNI Kusnadi (1977-1979)
9. Brigjen TNI Soegiarto (1979-1983)
10. Brigjen TNI Soetedjo (1983-1985)

Pembentukan Kodam VII Wirabuana

Pada awal tahun 1985 diadakan reorganisasi di lingkungan ABRI, termasuk Kompartemen Kewilayahan.

Kodam yang semula berjumlah 17 disederhanakan menjadi 10 Kodam. Penyederhanaan ini didasarkan atas kebutuhan dan hakikat ancaman pada saat itu.

Keberadaan Komando Kewilayahan Pertahanan (Kowilhan) dan Kodam-Kodam, terutama di luar pulau Jawa dianggap tidak efisien, baik dari segi penggunaan dan pemusatan kekuatan maupun dari segi anggaran pertahanan.

Untuk itu, dianggap mendesak melakukan reorganisasi guna mewujudkan postur pertahanan yang efektif dan efisien.

Khusus untuk wilayah Sulawesi yang merupakan pintu masuk utama kawasan Timur Indonesia, membutuhkan suatu institusi pertahanan matra darat yang kokoh dan terkendali serta mampu berperan sebagai pengendali stabilitas keamanan di wilayah.

Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Andi Sumangerukka menyerahkan material kesehatan (Matkes) Covid-19 kepada Rumah Sakit TNI AD (RSAD) jajaran Kodam XIV/Hasanuddin, bertempat di Aula Makesdam, Jl Sudirman, Makassar, Kamis (28/5/2020). Bantuan ini merupakan bantuan dari Kasad Jenderal TNI Andhika Perkasa untuk seluruh jajaran rumah sakit TNI AD agar dimanfaatkan dalam penanganan Covid-19. tribun timur/muhammad abdiwan (TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN)

Keberadaan dua Kodam di Sulawesi yaitu Kodam XIII/Merdeka dan Kodam XIV/Hasanuddin yang membagi wilayah Sulawesi ke dalam dua wilayah pertahanan, tidak efektif lagi untuk mewujudkan konsepsi pertahanan.

Apalagi jika dihadapkan pada kenyataan bahwa prioritas pertahanan adalah pulau utama. Prioritas pertahanan tersebut perlu menerapkan penghematan tenaga serta pemusatan kekuatan yang memiliki mobilitas tinggi.

Bertitik tolak dari pandangan ini, Kasad Jenderal TNI Rudini pada 12 Februari 1985 mengeluarkan Surat Keputusan Nomor : Skep/131/11/ 1985 tentang likuidasi Kodam XIII/Merdeka dan Kodam XIV/Hasanuddin menjadi Kodam VII/Wirabuana.

Tindak lanjut dari Surat Keputusan Kasad itu, maka Kodam XIII/Merdeka di Manado resmi dilikuidasi pada tanggal 1 Mei 1985. Menyusul Kodam XIV/Hasanuddin di Ujung Pandang dilikuidasi pada 3 Mei 1985.

Setelah kedua Kodam tersebut dilikuidasi, maka di wilayah Sulawesi hanya ada 1 Kodam.

Panglima pertama Kodam VII/Wirabuana adalah Brigjen TNI Nana Narundana.

Daftar Pangdam VII Wirabuana - Pangdam XIV Hasanuddin 

Brikut nama-nama perwira militer yang pernah menjabat Panglima Kodam VII Wirabuana - Kodam XIV Hasanuddin:

1. Mayjen TNI Nana Narundana (1985-1988)
2. Mayjen TNI Rusmadi Siddik (1988-1991)
3. Mayjen TNI Zainal B. Palaguna (1991-1993)

4. Mayjen TNI Sofian Effendi (1993)
5. Mayjen TNI Tamlica Ali (1993-1995)
6. Mayjen TNI Sulatin (1995-1996)

7. Mayjen TNI Agum Gumelar (1996-1998)
8. Mayjen TNI Suaidi Marasabessy (1998-1999)
9. Mayjen TNI Agus Wirahadikusumah (1999-2000)

10. Mayjen TNI S. Kirbiantoro (2000)
11. Mayjen TNI A. Yahya (2000-2002)
12. Mayjen TNI Amirul Isnaini (2002-2003)

13. Mayjen TNI Suprapto (2003-2005)
14. Mayjen TNI Arief Budi S. (2005-2007)
15. Mayjen TNI Djoko Susilo U. (2007-2009)

16. Mayjen TNI Hari Krisnomo (2009-2010)
17. Mayjen TNI Amril Amir, S.IP. (2010-2011)
18. Mayjen TNI M. Nizam (2011-2013)

19. Mayjen TNI Bachtiar, SIP., MAP (2013-2015)
20. Mayjen TNI Agus Surya Bakti (2015-2017)
21. Mayjen TNI Surawahadi, S.IP., M.Si (2017-2020)
22. Mayjen TNI Andi Sumengerukka, S.E.

Kembalinya Kodam XI Hasanuddin

Merespon tuntutan tugas yang semakin kompleks dan perkembangan lingkungan strategis, baik global, regional, dan nasional serta bagian integral dari sistem perencanaan pembangunan kekuatan TNI AD tersebut, maka Mabes TNI merasa perlu membentuk dua kodam di Pulau Sulawesi.

Maka Mabes TNI kemudian mengaktifkan kembali Kodam XIII/Merdeka. Berkedudukan di Sulawesi Utara.

Wialayh tugasnya terdiri atas Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah.

Dengan mengaktifkan kembali Kodam XIII/Merdeka, sehingga secara otomatis Kodam XIV/Hasanuddin kembali aktif.

Kodam XIV Hasanuddin bertanggungjawab atas wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara

Pembentukan satuan baru, pembinaan organisasi, dan peningkatan kemampuan satuan tersebut diharapkan dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tugas tanggung jawabnya dalam mengatasi berbagai ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang timbul dalam suatu wilayah secara cepat, tepat, dan efektif.

Menindaklanjuti pemisahan Kodam XIII/Merdeka dengan Kodam VII/Wirabuana, maka nama dan lambang Kodam VII/Wirabuana berubah menjadi Kodam XIV/Hasanuddin.

Begitu pula dengan pataka, hymne maupun mars Wirabuana berubah ke Hasanuddin guna mengembalikan marwah, kehormatan atau kebanggaan satuan.

Satuan jajaran Kodam XIV Hasanuddin

1. Kodam XIV/Hasanuddin
2. Balakdam
- Ajendam - Kumdam
- Babinminvetcaddam - Pendam
- Bekangdam - Pomdam
- Bintaldam - Topdam
- Hubdam - Zidam
- Infolahtadam - Denmadam
- Jasdam - Setumdam
- Kesdam - Sandidam
- Kudam - Puskodalopsdam

3. Rindam
- Secaba - Dodikbelneg
- Secata A - Dodikjur
- Dodiklatpur

4. Rumah Sakit Tingkat II Pelamonia
5. Kodim 1408/BS
6. Deninteldam

7. Denpom VII-6/Makassar
8. Yonif Raider 700/Wira Yudha Cakti
9. Yonarmed6-76/Tarik

10. Yonkav 10/Serbu
11. Yonzipur 8/Sakti Mandraguna
12. Yonarhanudse 16/Maleo

13. Korem 141/Toddopuli membawahi 13 satuan Kodim dan 2 Satuan Batalyon
14. Korem 142/Taroada Tarogau membawahi 7 satuan Kodim dan 1 Satuan Batalyon.
15. Korem 143/Halu Oleo membawahi 4 satuan Kodim dan 1 Satuan Batalyon.

Berita Terkini