Gegara Isi Surat Kepala Desa Soal Covid-19, Ribuan Warga 2 Kecamatan di Gresik Ricuh

Editor: Ilham Arsyam
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua massa desa Karangrejo dan desa Sembayat nyaris bentrok di pintu masuk Desa Karangrejo gegara Covid-19, Kamis (28/5/2020).

TRIBUN-TIMUR.COM - Dua warga Kecamatan Manyar dan Kecamatan Bungah turun ke jalan. Massa kedua kubu sempat bersitegang, adu mulut bahkan nyaris adu jotos, Kamis (28/5/2020).

Total ada ribuan warga Desa Karangrejo Kecamatan Manyar turun ke jalan dan menutup akses jalan desa yang menghubungkan Kecamatan Manyar dengan tiga desa di Pulau Mengare Kecamatan Bungah itu.

Apa Sanksinya Jika Tidak Mengisi Sensus Penduduk Online Tahun 2020: Terakhir Hari Ini 29 Mei

Diketahui penyebabnya adalah surat Kepala Desa Sembayat Kecamatan Manyar yang dinilai diskriminatif karena melarang warga desa Karangrejo berjualan di pasar Desa Sembayat.

Hal ini membuat warga di dua Kecamatan ini bersitegang.

Ribuan warga Desa Karangrejo turun ke jalan dan menutup akses jalan desa sejak pukul 10.00 WIB dengan menggunakan bambu. 

Kondisi semakin memanas saat warga tiga desa di Kecamatan Bungah, yakni Desa Kramat, Desa Tanjungwidoro dan Desa Watuagung hendak keluar desa dan tidak bisa melintas.

Bahkan, warga asal dua Kecamatan itu sempat bersitegang sebelum akhirnya di mediasi oleh aparat keamanan.

Beruntung tidak ada aksi main hakim sendiri dalam insiden tersebut.

Koordinator warga Karangrejo, Karim mengaku, merasa diperlakukan tidak adil oleh desa sekitar.

Penyebabnya karena ada warga desanya yang positif Covid-19 sehingga ditanggapi berlebihan dengan menutup akses jalan.

Aktifitas warga jelas terganggu.

“Jika maunya seperti itu kami juga bisa menutup seluruh akses yang berada di desa kami," ucapnya.

Kondisi semakin memanas, warga Mengare berusaha memanggil massa agar semakin banyak yang turun ke jalan.

Beruntung aksi saling tutup akses jalan berhasil diredam, setelah forkopimka Kecamatan Manyar datang dan melakukan mediasi kepada warga.

Kepala Desa Karangrejo, Fatkhul Alim meminta agar desa-desa lain di wilayah Manyar dan Bungah tidak mengucilkan warga desanya. Bahkan ada beberapa desa yang menutup akses masuk bagi warganya.

Halaman
12

Berita Terkini