Meski begitu, dia mengaku tetap bersyukur karena masih diberikan umum yang panjang oleh tuhan yang maha kuasa, masih bisa bertahan hidup di rumah kecil warisan orang tuanya.
"Ya mau apalagi pak, kita bersyukur saja apa yang ada dan masih diberikan umur panjang,"tuturnya.
Kata dia, sebelum pandemi Covid-19, biasanya ia mendapat penghasilan Rp 50-100 ribu per hari.
"Jujur aja pak, saya cuman biasa dipanggil tetangga menyemprot lahan mereka, kemudian dikasih upah Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu per hari. Sekarang tidak ada lagi memanggil untuk menyemprot, mungkin karena corona," ungkap Rahman.
Kepala Desa Bunde, Bondan yang dikonfirmasi terkait kondisi warganya mengatakan, benar warga banya yang terdampak Covid-19 dari sisi sosial ekonomi.
Saat ini, kata Bondan, bantuan pemerintah yang ada hanya PKH saja. Dengan kondisi ini, pihaknya sementara melakukan pendataan untuk penerima dana BLT bagi warga yang layak seperti keluarga Rahman.
"Memang warga kami banyak yang tergolong prasejahtera, memang kita akui bahwa saat ini sangat terdampak akibat wabah virus ini. Saat ini, kami melakukan pendataan sebagai penerima BLT. Kalau sudah menerima bantuan PKH tidak bisa menerima lagi dana BLT,"pungkasnya.(tribun-timur.com)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:
(*)