Namun ia diam-diam pulang ke Kabupaten Menpawah, Kalimantan Barat bersama istri dan anaknya melalui Bandara Supadio, Pontianak, kamis (16/4/2020).
Kepulangan sang pengajar tanpa sepengetahuan petugas kesehatan. Pemkab Magetan pun koordinasi dengan Pemkab Menpawah.
Pria tersebut kemudian diamankan dan diisolasi di RSUD Rubini Menpawah, Kalimantan Barat.
Dari hasil tracing, pria tersebut sempat tinggal bersama anak, istri, orangtua, dan beberapa saudaranya. Anggota keluarga kemudian diminta untuk isolasi diri dan mengikiti rapid tes untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
Hingga Sabtu (25/4/2020), Pemerintah Kabupaten Magetan mengumumkan penambahan 16 kasus positif virus corona baru atau Covid-19 pada Sabtu (25/4/2020).
Sempat Sesak Napas Seluruh pasien yang dinyatakan positif Covid-19 itu merupakan santri Pondok Pesantren Al Fatah Temboro.
"Yang sangat memprihatinkan ini berasal dari satu area saja, dan berasal bukan hanya dari lintas daerah tapi sudah dari lintas negara," kata Kepala Dinas Kominfo Kabupatan Magetan Saif Muchlisun lewat keterangan resmi, Sabtu.
Di pondok pesantren tersebut, ada 22.000 santri yang rencananya akan dipulangkan ke daerahnya masing-masing.
Sementara itu, 43 santri asal Malayasia yang pulang dari Pesantren Temboro dinyatakan positif Covid-19 setelah tiba di negaranya.
Bupati Magetan Suprawoto telah mengonfirmasi informasi tersebut melalui kedutaan.
Setelah mendapatkan informasi tersebut, 227 santri asal Malaysia ditahan di pondok pesantren dan dilarang pulang ke negaranya.
Mereka harus menjalani rapid test.
Jika negatif mereka diperkenankan pulang.
Namun jika reaktif, maka mereka harus dirawat di Magetan.
Rencananya, ratusan santri dari Malaysia yang saat ini masih berada Pondok Pesantren Al Fatah Temboro, Kabupaten Magetan, Jawa Timur akan dipulangkan Senin (27/04) depan.
Dari rapid test 305 santri Pesantren Alfatah Temboro, diketahui 31 orang reaktif.