Dilansir oleh Kompas.com, Andi Taufan sempat ketahuan mengirim surat berkop Sekretariat Kabinet (Setkab).
Di mana surat tersebut kemudian dikirim ke camat seluruh Indonesia.
Dalam surat yang ditulis, Andi Taufan meminta agar para camat bisa membantu perusahaan miliknya, PT Amartha.
Para camat diminta dapat membantu dalam memberikan pengetahuan pada masyarakat desa.
Serta untuk mendata kebutuhan alat pelindung diri (APD) di Puskesmas terkait pandemi Covid-19.
Dari tindakan itu publik menilai Andi Taufan menggunakan konflik kepentingan di dalam surat yang dikirim.
Karena dianggap menggunakan jabatan sebagai stafsus untuk melancarkan perusahaannya dalam program Relawan Desa Lawan Covid-19.
Relawan Desa Lawan Covid-19 merupakan program milik Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Setelah ramai menjadi perbincangan, Andi Taufan menyampaikan permintaan maaf pada publik.
Pihak istana juga memberikan teguran keras terkait surat yang dibuat oleh Andi Taufan.
Hingga akhirnya, Andi Taufan menyusul Belva untuk mengundurkan diri dari stafsus milenial Jokowi.
Diketahui, Andi Taufan mundur dari stafsus, pada Jumat (24/4/2020). (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Restui Pengunduran Diri Belva Devara dan Andi Taufan Dari Staf Khusus Presiden,