Selain itu, untuk pejabat eselon I dan II yang diundang juga hanya dari Ditjen Bimas Islam.
Sementara bagi undangan lainnya bisa mengikuti sidang isbat melalui saluran komunikasi dalam jaringan (daring) yang akan disiapkan tim Kementerian Agama.
"Sidang dimulai sebelum magrib, diawali paparan posisi Hilal awal Ramadan 1441H oleh Cecep Nurwendaya," kata Kamaruddin.
Pihaknya akan memanfaatkan sarana teleconference dalam sidang isbat tahun ini.
"Seiring kebijakan physical distancing dan sesuai protokol kesehatan, kita menghindari ada kerumunan."
"Sidang isbat akan memanfaatkan teknologi teleconference sehingga peserta dan media tidak perlu hadir di Kementerian Agama," ujar Kamaruddin.
Sidang isbat dapat disaksikan oleh masyarakat melalui live streaming di laman dan media sosial resmi milik Kemenag.
"Masyarakat dapat menyaksikan proses isbat nanti melalui live streaming laman resmi dan media sosial Kementerian Agama," lanjutnya.
Selain itu pemantauan hilal (rukyatul hilal) untuk penetapan awal bulan Ramadan 1441H/2020M akan dilaksanakan di 82 titik pemantauan yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia.
"Rukyatul hilal dilaksanakan oleh petugas Kanwil Kemenag Provinsi bekerjasama dengan ormas Islam, BMKG, dan Mahkamah Agung."
"Mereka akan melakukan pemantauan hilal di 82 titik yang telah ditetapkan."
"Titik pantau terbanyak di Jawa Timur, 27 lokasi, dan Jawa Barat dengan delapan lokasi," terang Kamaruddin.
Kamaruddin menjelaskan, hasil Rukyatul Hilal nantinya akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat.
"Hasil Rukyatul Hilal dan Data Hisab Posisi Hilal awal Ramadan akan dimusyawarahkan dalam sidang isbat untuk kemudian diambil keputusan penentuan kapan ibadah puasa dimulai," sambungnya.
Lokasi Pelaksanaan Pemantauan Hilal Penetapan Awal Ramadan 1441H/2020