TRIBUNBULUKUMBA.COM, GANTARANG - Pasca satu orang warga Desa Bontomasila, Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, Sulsel dinyatakan positif Covid-19, wilayah ini langsung dikategorikan red zone alias zona merah.
Saat itu, seluruh warga desa diisolasi, mereka dilarang keluar masuk dari desa. Dampaknya, perekonomian warga terkena imbasnya.
Namun, warga yang sebelumnya dinyatakan positif tersebut, kini telah sembuh dan berstatus negatif Virus Corona.
Desa ini juga menjadi lokasi penempatan mahasiswa KKN kelompok 3 Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UMB).
Sebagai upaya untuk penangangan Virus Corona, mereka juga melakukan aksi kemanusian.
Seperti di antaranya berbagi sembako dan juga masker kepada masyarakat desa.
Kegiatan ini mulai dilaksanakan, Kamis (16/4/2020) lalu, dengan menggunakan Mobil Sehat Desa.
Mereka tak sendirian, Kepala Desa Bontomasila Andi Agung Ardyan Sabir bersama BPD, babinsa, tokoh masyarakat dan Pemuda Bontomasila serta dosen pembimbing, juga turut hadir.
Andi Agung Ardyan Sabir, Minggu (19/4/2020), mengaku menerima baik mahasiswa dan berterima kasih atas terlaksananya kegiatan ini.
"Kami selaku pemerintah desa, kegiatan ini sungguh sangat membantu sebahagian masyarakat yang terkena dampak langsung dari Covid 19," katanya.
"Apalagi Bontomasila sebelumnya pernah masuk zona merah, karena ada 1 orang warga disini yang dinyatakan positif namun Alhamdulillaah sudah sembuh. Jadi tak usah takut ke Bontomasila, sebab Bontomasila hari ini sudah baik, dan semoga selalu baik," tambahnya.
Dosen Pembimbing Mahasiswa KKN Kelompok 3, Syayyidina Ali, menuturkan kegiatan itu tak lepas dari komitmen rektor dan Kampus UMB, untuk ikut andil dalam membantu pemerintah mencegah serta menanggulangi dampak dari pandemi covid-19.
Bahkan, program mahasiswa yang KKN pun harus berubah dan menyesuaikan dengan situasi saat ini.
"Berbagi masker adalah salah satu upaya mencegah, sedangkan berbagi sembako adalah “kode keras” bahwa virus ini sangat berdampak pada sisi ekonomi masyarakat," kata dosen yang akrab disapa Sir Dedy itu.
Meski dalam suasana social distancing, lanjut dia, bantuan harus selalu dekat kepada mereka yang membutuhkan.
"Yah jangan mau kalahlah sama mahasiswa, mereka masih pelajar namun mempunyai rasa empati yang tinggi kepada sesama, apalagi bagi orang-orang yang memang punya daya untuk membantu," harapnya.
Selain itu, mahasiswa KKN kelompok 3 yang diketuai oleh Hardianti ini, juga bakal melanjutkan program kerjanya dengan ikut membantu Satgas Penanggulangan Covid 19, di perbatasan Desa Bontomasila dengan Kampung Layoa, Kabupaten Bantaeng.
Rencananya mereka akan membantu hingga akhir April 2020, sesuai dengan jadwal program KKN mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bulukumba. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, @arisandifirki
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
(*)