TRIBUN-TIMUR.COM - Warga Makassar yang meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona, baru pulang dari umrah.
Sepekan dari Mekkah, warga tersebut mengalami gejala berupa diare dan batuk.
Saat itu pasien dilarikan ke RS Siloam Makassar, untuk menajalani perawatan.
Selain diare, pasien juga menderita penyakit sesak napas dan demam.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah di kediaman pribadinya, Perumahan Dosen (Perdos Unhas) Makassar, Kamis (18/3/2020).
• Umat Muslim yang Salat Berjemaah Diimbau Jaga Jarak 2 Meter Antar Jemaah, Cara Hindari Wabah Corona
• Masjid Al Markaz Maros Tetap Laksanakan Salat Jumat
"Covid 285 (nomor urut pasien positif Corona) kita tidak sebut identitas. Baru kembali dari umrah.
Seminggu kemudian mengalami diare dan batuk. Dirawat di RS Siloam dengan keluhan demam, sesak," katanya Kamis malam
"Ketika dilaksanakan foto thorax ditemukan Pneumonia (radang paru-paru) di kedua paru-parunya," kata NA sapaannya.
Bupati Bantaeng dua paeriode itu menyayangkan, saat bersangkutan belum diambil sampelnya, pasien Covid 285 meninggal.
"Pada saat almarhumah meninggal, baru kita ambil swab (pengambilan sampel spesimen lendir di saluran pernapasan). Ia Meninggal tanggal 15 Maret," ujar NA.
• Umat Muslim yang Salat Berjemaah Diimbau Jaga Jarak 2 Meter Antar Jemaah, Cara Hindari Wabah Corona
• Masjid Al Markaz Maros Tetap Laksanakan Salat Jumat
Hasil swab tersebut lalu dikirim ke Jakarta.
"Jadi kami belum mengetahui bahwa yang bersangkutan itu suspect corona. Baru sore tadi (Kamis) hasilnya kita dapatkan dari Jakarta," kata NA.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari menambahkan, Covid 285 baru pulang dari Umrah 3 Maret.
"Jadi ia seminggu dirumah dirawat. Baru dibawa ke RS Siloam. Tanggal 15 Maret meninggal," ujarnya. (tribun-timur.com)