Musda Golkar Sulsel

Jelang Musda Golkar Sulsel, Kelompok Pembaharuan dan Status Quo Mulai Bentuk Kekuatan

Penulis: Abdul Azis
Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Maju, Airlangga Hartarto bersama dengan Menteri Perindustrian Kabinet Indonesia Maju, Agus Gumiwang Kartasasmita menghadiri acara Tasyakuran dan Deklarasi Pilkada Serentak 2020 DPD I Partai Golkar Sulsel, di CCC, Makassar Minggu (8/3/2020). Kegiatan ini dirangkaikan pemberian mandat kepada 10 cakada di sulsel. tribun timur/muhammad abdiwan

Laporan Wartawan Tribun Timur, Abdul Azis Alimuddin

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar hingga kini belum menetapkan jadwal musyawarah daerah (Musda) DPD I Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel).

Meski belum, sejumlah ketua DPD II Golkar di Sulsel mulai mempersiapkan diri untuk maju bertarung menggantikan Nurdin Halid sebagai pelaksana tugas (Plt) ketua Golkar Sulsel.

Hajatan akbar tersebut dijadwalkan digelar akhir Maret ini atau awal April 2020.

Pada pelaksanaannya, banyak kader partai berlambang pohon beringin memprediksi musda Golkar Sulsel bakal seru dibandingkan musda sebelum-sebelumnya.

Hal itu memang bukanlah sekadar prediksi biasa. Tanda-tanda hal tersebut akan terjadi sudah terlihat setelah Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menghadiri deklarasi pemenangan Pilkada 2020 dan penyerahan surat tugas usungan partai itu kepada bakal calon kepala daerah di Sulsel, Minggu (8/3/2020) lalu.

Acara itu dilaksanakan di gedung Celebes Convention Center (CCC), Jl Metro Tanjung Bunga, Makassar.

Seusai deklarasi dilaksanakan, sekitar 12 ketua DPD II Golkar menggelar pertemuan di Trans Studio Mall (TSM), tidak jauh dari gedung CCC.

Agenda yang dibahas dalam pertemuan perdana kelompok pembaharuan itu adalah mencari sosok pengganti Nurdin Halid yang ditarik ke pusat.

Waktu itu, para ketua DPD II Golkar sepakat melahirkan ketua yang bisa membawa partainya berjaya lagi.

Beberapa hari kemudian, tepatnya pada Minggu (15/3/2020), kelompok yang didominasi kepala daerah di Sulsel kembali melakukan pertemuan dengan memunculkan empat nama sebagai calon Ketua Golkar Sulsel.

Empat nama tersebut, Wali Kota Parepare M Taufan Pawe, Bupati Bone Andi Fahsar M Padjalangi, Bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak, dan anggota Fraksi Golkar DPR RI A Rio Idris Padjalangi.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa kubu di Golkar Sulsel terbagi dua kekuatan besar, kelompok status quo dan mereka yang mengatasnamakan diri sebagai kelompok pembaharuan.

Kelompok status quo menginginkan Kadir Halid sebagai ketua Golkar Sulsel. Opsi lain adalah nama Hamka B Kady, Syamsuddin A Hamid atau Arfandi Idris sebagai pengganti Nurdin Halid.

Sumber Tribun yang juga ketua DPD II Golkar di Sulsel menyatakan, munculnya gerakan kelompok pembaharuan Golkar itu karena Nurdin Halid 'memaksa' ketua-ketua DPD II memilih Kadir Halid sebagai ketua di musda atau setidaknya ada tiga nama lain.

"Di sana ada calon, kita mau berdemokrasi dengan memunculkan calon pula. Salah itu kalau dua kelompok ini dibenturkan. Tujuan inikan melahirkan ketua pengganti Pak NH (Nurdin Halid) di musda, itu saja," tegasnya kepada, Kamis (19/3/2020).

Terkait keinginan Nurdin Halid mendorong adiknya itu sebagai ketua Golkar, sumber Tribun mengatakan hal tersebut wajar saja.

Namun ia berharap NH selaku tokoh politik memberikan ruang kepada kader-kader lain yang lebih layak memimpin Golkar Sulsel.

Terpisah, Ketua DPD II Golkar Jeneponto Iksan Iskandar terang-terang memunculkan figur baru sebagai pengganti mantan calon Gubernur Sulsel tersebut.

Bahkan kemarin, Bupati Jeneponto dua periode tersebut mengklaim bahwa dari 24 ketua DPD II Golkar kabupaten/kota di Sulsel, sebanyak 12 berada di kubu non-NH termasuk Jeneponto.

"Kalau yang mau inikan ada kubu NH, ada kelompok bukan NH. Jadi kelompok bukan NH termasuk saya kira-kira 12 suara, tapi saya tidak tahu berapa di sana ya (kubu NH). Masing-masing ada empat calon yang maju," katanya.

Informasi yang diperoleh, kelompok M Nurdin Halid atau kelompok status quo kemarin menjadwalkan melaksanakan pertemuan di kediaman pribadi Nurdin Halid, Jl Mapala, Makassar.

Namun hingga pukul 23.00 Wita, agenda tersebut belum dilakukan dan baru hari ini digelar di salah satu lokasi di Kabupaten Pangkep.

Hal tersebut dibenarkan Ketua Bappilu DPD I Partai Golkar Sulsel Kadir Halid. "Tanya Pak Risman (Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sulsel)," kata A Kadir Halid yang juga hadir dalam pertemuan itu.(*)

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Berita Terkini