Sementara secara internasional, perusahaan farmasi terbesar di Jepang sedang mencari cara untuk mengembangkan obat berbasis antibodi untuk memerangi virus corona.
Tidak ada yang mengharapkan terapi antibodi pasif menjadi peluru perak untuk virus corona baru.
Akan tetapi sebagai sesuatu yang dapat membantu meratakan kurva sementara selama perawatan lain dikembangkan.
"Jelas, penggunaan serum pemulihan akan menjadi ukuran sementara yang dapat digunakan di tengah-tengah epidemi saat ini," tulis para penulis dalam makalah yang dipublikasikan dalam The Journal of Clinical Investigation.
• Kabar Sedih Dokter Handoko Gunawan yang Viral Karena Corona Masuk ke ICU Sesak Nafas, Kondisi Kini
• Sup Coklat Sembuhkan 85 Persen Pasien Corona di China, Dicampur Kayu Manis Bisa Detoksifikasi Tubuh
• Update Daftar Harga Hp Oppo Maret 2020, Oppo A31, Oppo A5s, Oppo Reno2 F, Oppo A5 2020
Kendati demikian, para pakar mengatakan penyebaran lokal akan memerlukan koordinasi yang besar antara entitas yang berbeda.
"Oleh karena itu, karena kami berada di tengah-tengah pandemi virus corona di seluruh dunia, kami merekomendasikan agar lembaga mempertimbangkan penggunaan darurat serum pemulihan dan memulai persiapan sesegera mungkin. Waktu adalah esensi," jelas para pakar dari Universitas Johns Hopkins ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakar Johns Hopkins Adopsi Metode Antibodi dari Abad 19 pada Covid-19", https://www.kompas.com/sains/read/2020/03/16/173200923/pakar-johns-hopkins-adopsi-metode-antibodi-dari-abad-19-pada-covid-19?page=all.