"Per hari ini dari lab yang saya terima pagi ya, hari ini kita dapatkan 21 kasus baru, di mana 19 di antaranya di Jakarta, dua di Jawa Tengah," kata Juru Bicara Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto, seperti dikutip laman Kementerian Kesehatan ( Kemenkes), Minggu.
Menurut dia, penambahan kasus di Jakarta merupakan hasil penelusuran terhadap kontak dari kasus sebelumnya.
Menurut Achmad Yurianto, pasien yang meninggal karena terdapat komorbid atau penyakit penyerta.
Secara keseluruhan, terdapat 1.293 spesimen terkait Virus Corona yang telah diperiksa.
"Sudah lebih dari 1.000 (spesimen yang diperiksa). Terus bergerak," ungkap Achmad Yurianto di Kompleks Istana, Jakarta, Minggu.
Dia menambahkan, pemeriksaan laboratorium kini telah dapat dilakukan oleh Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL), Universitas Airlangga, dan Lembaga Eijkman.
Hasil pemeriksaan tersebut nantinya dikirim ke Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kemenkes.
Setelah itu, Achmad Yurianto akan menerima laporan terkait hasil tersebut dari Litbangkes.
Selanjutnya, data pasien positif akan diberikan kepada pihak rumah sakit, yang akan meneruskan informasi kepada pasien.
Menurut Achmad Yurianto, dokter yang merawat pasien juga perlu memberi tahu pihak dinas kesehatan setempat.
"Dokternya juga harus menyampaikan ke dinas kesehatan setempat karena ini penting dalam konteks untuk kepentingan tracing," tuturnya.
Wabah Virus Corona sudah dinyatakan sebagai bencana nasional.
Kepala dinas kesehatan yang mendapat laporan dari dokter tentang adanya kasus Virus Corona akan melaporkan hal itu kepada kepala daerah.
Pada gilirannya, kepala daerah dapat mengumumkan informasi itu kepada masyarakat dengan tetap menjaga privasi dan identitas pasien positif Virus Corona.
Selain itu, data pasien positif corona akan menjadi dasar kepala daerah dalam merumuskan kebijakan pengendalian wabah tersebut.