Warga Soppeng Ditemukan Tewas Tergantung

Sebulan, Dua Warga Soppeng Bunuh Diri Diduga Depresi Penyakit Tak Kunjung Sembuh

Penulis: Hardiansyah Abdi Gunawan
Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang petani di Desa Laringgi, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng ditemukan gantung diri di dangau atau rumah kebun miliknya, Senin (24/2/2020).

TRIBUNSOPPENG.COM, MARIORIAWA - Sebanyak dua warga Soppeng mengakhiri hidupnya karena sakit menahun dalam sebulan terakhir ini.

Pertama, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) asal Desa Abanuange, Kecamatan Lilirilau, bernama Hasma (50).

Ia ditemukan di dalam sumur dalam keadaan tak bernyawa, Selasa (28/1/2020) lalu.

Pihak kepolisian menyimpulkan bahwa korban bunuh diri lantaran depresi dengan penyakit yang dideritanya.

"Dari informasi yang dihimpun, korban diduga bunuh diri. Menurut keterangan saudaranya bahwa korban selama ini mengalami depresi akibat sakit kepala atau migrain yang dideritanya selama tiga bulan terakhir," kata Kasat Reskrim Polres Soppeng, AKP Amri beberapa waktu lalu.

Teranyar, seorang petani asal Desa Laringgi, Kecamatan Marioriawa bernama Mahlan bin Lengking (65).

Ia ditemukan tergantung dengan tali nilon di sebuah dangau tak jauh dari kediamannya, Senin (24/2/2020).

"Menurut keterangan istrinya kepada kami, korban (Mahlan) sering kali mencoba melakukan bunuh diri," kata Kapolsek Marioriawa, AKP Syamsuddin.

Lebih lanjut, belakangan Mahlan merasa depresi dengan sakit yang sudah menahun dideritanya.

"Korban ini memang sakit-sakit, dan sudah lama," sambungnya.

Pihak keluarga Mahlan sendiri menolak untuk dilakukan autopsi. Mahlan pertama kali ditemukan oleh istrinya, Rahmatan (60).

Kepada polisi, Rahmatan menyebutkan jika suaminya tersebut meninggalkan rumah pada pagi hari.

Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur

Follow akun instagram Tribun Timur:

Silakan Subscribe Youtube Tribun Timur:

(*)

Berita Terkini