Lawan Baru Prabowo Subianto & Anies Baswedan di Pilpres 2024, Ahok: Mungkin Saja Saya Jadi Presiden

Editor: Waode Nurmin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lawan Baru Prabowo Subianto & Anies Baswedan di Pilpres 2024, Ahok : Mungkin Saja Saya Jadi Presiden

Setelah bertemu temannya tersebut, menulis pun menjadi kesibukan Ahok setiap harinya dalam menjalani masa pidana penjara di Mako Brimob Kelapa Dua.

Selama 1 tahun 8 bulan 15 hari, mantan Gubernur DKi Jakarta tersebut tak pernah putus menuliskan kisah dan pengalamannya.

"Saya tulis, tulis, tulis tiap hari. Selembar tiap hari. Habis bukunya. Ada lagi yang kirim buku kosong, aku lanjutin, tulis, tulis lagi," ujarnya.

Tidak terasa, 615 halaman ditulis Ahok selama dalam penjara.

"Isi waktu. Tidak berasa habis 615 halaman, kalau tidak salah," ucap Ahok.

Bukan hanya itu, Ahok juga menuliskan kisah dan pengalamannya dalam lembar-lembar kertas folio.

Jumlahnya 620 halaman folio.

"Saya punya lagi satu yang folio. Itu 620 halaman," katanya.

Ahok berencana, tulisanya 620 halaman folio itu akan dijadikannya buku.

Kini Komisaris Utama PT Pertamina tersebut sedang mengedit tulisannya itu.

"Saya lagi coba edit untuk jadi buku. Mungkin ini bisa jadi dua buku. Karena folio, gede, dan tulisnya penuh sampai fontnya kecil. Nah itulah hasil selama di dalam penjara," katanya.

Selain menulis, Ahok pun membaca 58 judul buku selama 1 tahun 8 bulan 15 hari dalam penjara Mako Brimob Kelapa Dua.

Buku-buku tersebut dikirimkan banyak orang kepadanya saat itu.

Meskipun sebetulnya banyak pula buku yang sudah pernah dibacanya.

"Saya di dalam itu banyak baca buku, karena dikasih oleh bapak, ibu. Banyak ngirimi buku kepada saya," kata Ahok.

"Jadi kalau saya lihat buku, oh ini saya sudah tahu, ya sudah enggak usah baca," ujar Ahok.

Paling tidak, Ahok melahap halaman demi halaman dari 58 buku selama di dalam penjara.

"Dari yang sudah tahu dan sudah baca itu, saya masih menghabiskan 58 buku dan pakai stabilo," ucapnya.

Salah satunya buku yang dibaca Ahok adalah Manusia Apa Robot? karya William Budiman.

"Saya baca. Ini bagus nih. Ini penganut psikologi positif," jelasnya.

Sebagaimana Ahok diputus bersalah oleh pengadilan dalam kasus penodaan agama.

Ahok menghirup udara bebas setelah menjalani masa tahanan pada Kamis, 24 Januari 2018.

Menulis jadi Cara Ahok untuk Redam Amarah Ketika Awal Masuk Penjara

Buku karya Ahok ini berisi tentang awal masuk penjara, proses perceraian hingga bisa berdamai dengan kondisi yang ada di dalam penjara.

Atasi amarah dengan menulis

Ahok mengaku, menulis menjadi salah satu cara mengatasi amarahnya ketika awal masuk penjara.

Saat awal dipenjara karena kasus penodaan agama, Ahok mengaku sempat marah kepada seluruh pihak.

"Saya marah sama semua orang. Enggak terima diperlakukan seperti ini," ucap Ahok.

Ahok merasa, melalui tulisan, ia bisa mengisahkan perjalanan hidup selama dalam penjara.

"Akhirnya saya mengerti satu-satunya cara mengatasi ini, belajar memanfaatkan. Semua saya tulis, besoknya saya tulis kenapa saya seperti ini," ucap Ahok.

Dipindahkan dari Lapas Cipinang ke Mako Brimob

Mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot S Hidayat yang hadir melihat peluncuran buku turut mengisahkan perjalanan Ahok.

Djarot menceritakan proses pemindahan Ahok dari Lapas Cipinang ke Mako Brimob, Depok.

"Dia betul marah pada semua orang. Banyak demo di Cipinang, saya sadar beliau ketika kecewa marah dan kaget," kata Djarot.

"Saya bilang pak Ahok aman, jam 12 malam Ahok dipindah ke mako. Karena di Cipinang disorakin orang banyak. Sipirnya bilang itu yang nyorakin PNS yang dimasukin penjara gara-gara Lak Ahok. Makanya dia harus keluar dari Cipinang," sambung Djarot.

Ingin jadi pengusaha tapi tak punya uang Di depan para tamu dan undangan Ahok mengkisahkan dirinya kelak keluar penjara ingin membangun Perseroan Terbatas (PT).

Namun, dana yang dimiliki belum mencukupi pasca bebas dari penjara di Mako Brimob Depok karena kasus penodaan agama.

Bahkan belum sempat membicarakan soal PT, ada sesuatu yang menyayat hatinya ketika ditanya oleh pengawal pribadinya kala itu.

"'Pak, kalau Bapak enggak jadi gubernur lagi, naik mobil jangan naik Avanza ya, Pak'," kata Ahok meniru ucapan pengawalnya.

"Terus saya bilang, 'Avanza pun kalau saya bisa beli, saya bersyukur'," jawab Ahok.

Tidak sampai di situ, Ahok juga menceraikan istrinya Veronica Tan dan memberikan seluruh aset kepada anak-anaknya.

Bingung cari kerja Niat memperbaiki hidup pasca keluar dari Mako Brimob nampaknya harus dipikirkan matang-matanh oleh Ahok.

Ia juga mengaku khawatir bila mencari kerja tidak ada perusahaan yang menerimanya karena sudah dicap sebagai penista agama.

"Pas di penjara duit enggak ada, orang mau kerja enggak berani masuk kerja takut menerima penista agama," kata pria yang kini menjabat Komisaris Utama Pertamina itu.

Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Peluncuran Buku Ahok, BTP: Mungkin Saja Saya Bisa Jadi Presiden!, https://manado.tribunnews.com/2020/02/18/peluncuran-buku-ahok-btp-mungkin-saja-saya-bisa-jadi-presiden?page=all.


Berita Terkini