Temuan menunjukkan bahwa tidur berpotensi meningkatkan fungsi sel T.
Bagi orang yang kurang tidur, hormon stres dapat menghambat kemampuan sel T untuk berfungsi secara efektif.
"Hormon stres turun saat tubuh tertidur. Tingginya kadar zat-zat ini dapat menurunkan efisiensi respon imun sel T untuk membunuh patogen," kata Dimitrov.
Meremehkan tidur
Orang dewasa membutuhkan minimal tujuh jam tidur setiap malam untuk meningkatkan kesehatan tubuh.
Pada tahun 2016, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyimpulkan bahwa lebih dari sepertiga orang Amerika Serikat tidak cukup tidur.
Kimberley Hardin MD, direktur program beasiswa kedokteran tidur di University of California Davis, mengatakan banyak orang meremehkan tidur.
"Tidur kurang dari tujuh jam per malam secara teratur memiliki efek negatif," kata Hardin.
"Ini pada dasarnya menciptakan kondisi pertarungan atau pelarian, dengan peningkatan hormon stres dan pelepasan adrenalin," katanya lagi.
Menurut Hardin, tidur alami untuk menjaga tubuh tetap sehat.
Tidur seharusnya membuat Anda merasa segar, tidak pusing.
Tidur berubah seiring bertambahnya usia, jadi Anda tidak merasa istirahat seperti ketika Anda masih muda.
Kurang dari lima jam tidur per malam secara teratur dikaitkan dengan kematian lebih tinggi.
Kurang dari tujuh jam tidur selama tiga malam berturut-turut memiliki efek yang sama pada tubuh seperti kehilangan satu malam penuh tidur.
Kurang tidur dapat memiliki konsekuensi kesehatan jangka pendek dan jangka panjang.
"Tidur yang buruk dapat menyebabkan masalah jangka panjang seperti suasana hati, memori, dan gula darah," kata Suzanne Stevens MD, ahli saraf tidur di University of Kansas Health System.
Konsekuensi jangka pendek tidur buruk termasuk mengantuk, penilaian buruk, kecelakaan mobil, kemurungan, masalah ingatan, kesalahan di tempat kerja, dan banyak lagi.
Tidur buruk kronis tidak hanya memengaruhi kemampuan untuk berfungsi dengan baik di hari berikutnya, tetapi defisit tidur yang semakin lama semakin lama semakin buruk.
Selain itu, kurang tidur dapat meningkatkan peradangan, tekanan darah, resistensi insulin, kortisol, penambahan berat badan, penyakit kardiovaskular, serta menurunkan regulasi gula darah.
Meskipun banyak penelitian membuktikan dampak negatif kesehatan tubuh karena kurang tidur, para ahli mengatakan, banyak orang masih tidak memprioritaskan tidur cukup.
"Orang-orang harus jujur merefleksikan jumlah tidur yang memicu banyak masalah, mereka hanya perlu memprioritaskan tidur malam memadai,” Eric Olson MD, ahli paru dan spesialis obat tidur di Klinik Mayo di Rochester, Minnesota.
Memiliki lingkungan kamar tidur nyaman, gelap, sejuk, dan menghilangkan gangguan dari perangkat elektronik, hewan peliharaan, atau pasangan mendengkur adalah kuncinya.
Olahraga dapat meningkatkan kualitas tidur. Seberapa banyak alkohol dan kafein yang Anda konsumsi juga berpengaruh terhadap kualitas tidur.
"Tidur yang baik harus menjadi prioritas karena ada begitu banyak yang terjadi di dunia kita," kata Dr Olson.
Kecuali Anda secara sadar memutuskan cukup tidur, tapi tidak terlaksana.
Para peneliti mengatakan, tidur yang baik dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda.
Ilmuwan mengatakan mereka menemukan bahwa tidur berkualitas dapat meningkatkan sel T dalam tubuh Anda yang melawan infeksi.
Tidur baik meningkatkan kemampuan sel T untuk menghancurkan sel yang terinfeksi virus dan patogen lainnya.
Para peneliti mengatakan bahwa ada masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang terkait kurang tidur. (Healthline.com)