Warga Enrekang Diserang Anjing Gila

2019, Disnakin Enrekang Catat 157 Kasus Gigitan Anjing pada Manusia

Penulis: Muh. Asiz Albar
Editor: Ansar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hewan Menular Disnakin Enrekang, drh Irawati

TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG- Kasus serangan anjing terhadap manusia di Kulinjang, Kelurahan Tuara, ternyata bukan pertama kalinya terjadi di Kabupaten Enrekang.

Berdasarkan data dari Dinas peternakan dan perikanan (Disnakin) Enrekang kasus gigitan anjing terhadap manusia hampir terjadi setiap tahunnya.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Hewan Menular Disnakin Enrekang, drh Irawati mengatakan hingga Januari 2020 ini sudah ada sebanyak 13 kasus gigitan anjing pada manusia.

Dari 13 kasus itu belum ada indikasi rabies yang ditemukan karena rata-rata gigitan biasa.

"Sampai Januari sebanyak 13 kasus gigitan. Untuk Februari ini laporan pertama yang kita terima, namun belum bisa kita pastikan apakah posistif rabies atau tidak," kata Irawati, Jumat (7/2/2020).

Ia menjelaskan, kasus serangan dan gigitan anjing pada manusia hampir tiap tahun terjadi di Kabupaten Enrekang.

Pada tahun 2018 lalu, pihaknya mencatat kasus gigitan anjing pada manusia lebih dari 160 kasus.

Bahkan, enam kasus diantaranya positif rabies dan sudah diperiksa di labaoratorium.

Sementara tahun 2019 lalu, kasus gigitan anjing ke manusia sebanyak 157 kasus dan positif rabies ada empat kasus.

Ia menjelaskan, maraknya serangan anjing ke manusia sebenarnya turut berpengaruh pada peningkatan pemeliharaan populasi anjing di masyarakat.

Hal itu lantaran adanya beberapa faktor salah satunya adalah trend berburu di masyarakat.

"Adanya trend berburu ini juga berpengaruh. makanya banyak masyarakat menambah populasi anjingnya dan bahkan mereka membeli anjing dari luar," ujarnya.

Ia menambahkan, populasi anjing yang ada di Kabupaten Enrekang tahun 2019 estimasinya sekitar 5.600 ekor.

Meningkat jika dibandingkan dengan populasi anjing pada tahun 2018 lalu yang berjumlah sekitar 5.300 ekor.

Data tersebut berdasarkan data BPS dengan acuannya adalag jumlah rumah tangga per desa dan asumsi perhitungannya delapan rumah tangga satu ekor anjing.

Halaman
12

Berita Terkini