Wanita Jeneponto Tewas Tergantung

Menyayat Hati, Wanita Jeneponto Gantung Diri di Depan Bayinya Tulis 5 Lembar Surat untuk Suami

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Imam Wahyudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menyayat Hati, Wanita Jeneponto Gantung Diri di Depan Bayinya Tulis 5 Lembar Surat untuk Suami

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jenazah Megawati Manai (20), ibu mudadi  Jeneponto yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, telah dimakamkan Selasa kemarin.

Pemakaman dilangsungkan sehari setelah ia ditemukan tewas tergantung di ruang tengah rumah orang tuanya, Lingkungan Bungung Baddo, Kelurahan Panaikang, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Senin, 3 Januari 2020.

Mega, sapaan Megawati ditemukan tewas tergantung oleh ponakannya bernama Nanna.

Posisi bunuh diri Megawati tepat di depan bayinya yang masih berumur delapan bulan.

Isak tangis sang bayi seolah menyaksikan kepergian ibunya, membuat sang ponakan bergegas ke atas rumah untuk memeriksa.

Megawati tewas dengan lilitan kain kerudung di lehernya yang diikatkan pada tiang pasak rumah panggung orang tuanya.

Kepergian Megawati menyisahkan duka mendalam bagi keluarga.

Terlebih suaminya, Riswan (20). Pasalnyan sebelum gantung diri, Mega sempat video call dengan sang suami yang saat itu tengah menyetir mobil kanvas. Masih di wilayah Kabupaten Jeneponto.

Lalu apa yang membuat Megawati nekat mengakhiri hidupnya?

Meninggalkan suami tercinta dan putranya yang masih berumur delapan bulan?

Rabu (5/2/2020) sore, jurnalis Tribun, Muslimin Emba, memperoleh tiga lembar surat yang diduga ditulis oleh Megawati sebelum aksi nekatnya dilakukan.

Tiga lembar surat itu ditulis tangan menggunakan huruf kapital dan berseri. Mulai hari pertama hingga hari ketiga.

Berikut kutipan surat itu.

-Hari Pertama
"Suamiku
Maafkan aku
Aku sudah banyak membuatmu menderita, Aku wanita yang tidak tahu terima kasih. Suamiku...
Maafkan aku, sering membuatmu menangis, kamu terluka olehku. Maafkan aku yang sudah hadir dalam hidupmu membawa luka untukmu. Maafkan aku..., maafkan aku..., maafkan aku...

Suamiku... andaikan kamu mau carilah wajita yang lebih baik, dari aku, aku ikhlas demi kebahagiaanmu. Maafkan aku, aku tidak bisa jadi istri yang baik buat kamu dan ibu buat anak kita.

Halaman
12

Berita Terkini