TRIBUNTIMURWIKI.COM- Hari Kamis (26/12/2019) ini, sebuah fenomena alam akan terlihat.
Beberapa wilayah Indonesia akan mengalami fenomena gerhana cincin matahari.
Dalam ajaran Islam, gerhana merupakan peristiwa pertanda kebesaran Allah SWT.
Olehnya itu, umat Islam dianjurkan untuk melakukan amalan-amalan saat terjadi gerhana matahari.
Dilansir dari Tribun Life Style, di antaranya yakni shalat gerhana hingga memperbanyak dzikir.
Mengutip dari gerhanaindonesia.id, gerhana matahari cincin secara umum terjadi setiap satu hingga dua tahun sekali.
gerhana matahari cincin dapat diamati di wilayah Indonesia bagian barat seperti Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, serta Kalimantan Timur.
Saat rapat koordinasi gerhana matahari cincin (GMC) di Kantor Pusat Sains Antariksa (Pussainsa) LAPAN beberapa waktu lalu, Kepala Bidang Diseminasi, Dr. Emanuel Sungging Mumpuni, M.Si menyebut, gerhana matahari cincin puncaknya akan terjadi pada pukul 12:17 WIB.
Fenomena alam gerhana matahari kerap dikaitkan dengan hal-hal menakutkan dan mistis.
Padahal, peristiwa tersebut merupakan tanda kekuasaan Allah SWT.
Menyambut fenomena gerhana, umat Islam dianjurkan untuk melakukan beberapa amalan-amalan.
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa peristiwa gerhana bukan pertanda kelahiran ataupun kematian seseorang.
Saat terjadi gerhana, umat Islam dianjurkan untuk berdoa, berdzikir, shalat hingga bersedekah.
Berikut ini amalan-amalan yang dapat dilakukan saat terjadi gerhana matahari cincin, dikutip dari Tribun Life Style dan rumaysho dan bersamadakwah:
1. Berdoa, dzikir, dan sedekah
Dikutip Tribunnews dari rumaysho, dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
Artinya: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044)
Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa, dzikir hingga bersedekah.
Sementara itu, mengutip dari bersamadakwah.net, dzikir apa pun bisa dipanjatkan terutama kalimat thayyibah.
Dianjurkan untuk membaca takbir dengan pelan dan cukup didengar oleh diri sendiri.
Di waktu tersebut, umat Islam juga dianjurkan untuk beristighar guna memohon ampun kepada Allah SWT.
2. Shalat gerhana
Di saat terjadi peristiwa gerhana, umat Islam juga dianjurkan untuk mengerjakan shalat gerhana.
Mengutip dari rumaysho, shalat gerhana sebaiknya dilakukan secara berjamaah seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Namun, pada dasarnya shalat gerhana tidak wajib dilakukan secara berjamaah.
Seseorang juga dapat mengerjakannya sendiri di rumah.
Shalat gerhana bisa dikerjakan oleh wanita maupun pria.
3. Menyeru jamaah dengan panggilan ’Ash Sholatu Jaami’ah’, tanpa azan dan iqoma
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengutus seseorang untuk memanggil jamaah dengan "Ash Sholatu Jaami’ah".
Mengutip dari rumaysho, dalam hadis tersebut tak diperintahkan untuk mengumandangkan azan maupun iqomah.
4. Berkhutbah
Setelah shalat gerhana dilakukan, disunnahkan untuk melakukan khutbah.
Dikutip Tribunnews dari rumaysho, dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW berkhotbah setelah mengerjakan shalat gerhana.
Khutbah tersebut dilakukan setela matahari telah nampak.
Dalam khutbahnya, Nabi Muhammad SAW memuji dan menyanjung Allah SWT.
Khutbah yang dilakukan yakni dua kali khutbah seperti saat khutbah Jumat dan Ied.