TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulawesi Selatan, Nurkanita Maruddani Kahfi merespon perselisihan antara oknum aktivis Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) pada Peringatan Hari Antikorupsi di Bulukumba, Sulawesi Selatan, Senin (9/12/2019) kemarin.
"Kita berharap kepada teman-teman HMI dan PMII bisa menyelesaikan dengan cara kekeluargaan duduk bersama," kata Kanita yang baru terpilih melalui Musyawarah Daerah XV KNPI Sulsel di Malino, Minggu (8/12/2019).
Menurutnya, apalagi dua organisasi ini merupakan organisasi besar di Cipayung Plus.
Cipayung Plus adalah organisasi yang terdiri dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Persatuan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Kesatuan Mahasiswa Hindu Darma Indonesia (KMHDI), dan Himpunan Mahasiswa Budhis Indonesia (Hikmahbudhi).
"Karena itu kita harus memberi contoh positif dalam melakukan unjuk rasa tentang apa yang teman-teman mahasiswa perjuangkan," katanya.
Sebagai ketua KNPI Sulsel, Kanita berharap aktivis HMI dan PMII Bulukumba merefleksikan kembali cita-cita kebangsaan indonesia.
"Banyak hal-hal besar yang membutuhkan kehadiran dan kontribusi aktif organisasi kemahasiswaan. Semoga persoalan ini menjadi pembelajaran, dan kedepan kita bisa bersinergi dalam karya yang bermaslahat bagi bangsa dan negara," katanya. (*)
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur: