Untuk sementara waktu, ponsel dari kedelapan siswi-siswi tersebut telah ia amankan.
Ia menambahkan kendati terdapat pelanggaran yang dibuat oleh siswi-siswi tersebut, pihak sekolah tetap melakukan pembinaan dengan sanksi-sanksi yang mendidik.
Ia meminta kepada siswi-siswi tersebut untuk sementara waktu tidak belajar di kelas, melainkan belajar di perpustakaan.
"Tapi kami ya enggak tahu ya, kalo perkembangannya semakin mendesak ya kami akan komunikasikan kepada Dinas Pendidikan," katanya menerangkan.
Ketika ditanya mengenai siapa yang memviralkan video tersebut, Suntono mengaku tidak mengetahuinya.
Namun, ia akan kembali memanggil kedelapan siswi beserta orangtuanya untuk kembali mencari tahu secara detailnya.
Suntono mengaku tidak menyangka bahwa anak didiknya bisa berperilaku seperti dalam video tersebut.(*)