TRIBUN-TIMUR.COM - Akademisi Rocky Gerung akhirnya tampil kembali di talkshow ILC TV One tadi malam.
Presiden ILC TV One Karni Ilyas mempersilakan Rocky Gerung yang duduk di sudut kanan untuk berkomentar tentang tema Maju Mundur Izin FPI.
Namun sebelum bicara lebih j auh, Karni Ilyas 'menginterogasi' Rocky Gerung kenapa tidakk pernah tampil di ILC TV One.
"Sekarang Rocky Gerung," kata Karni Ilyas ke Rocky Gerung.
"Anda kemana aja?" tanya Karni Ilyas sebelum Rocky Gerung bicara lebih jauh.
Spontan RG menjawab.
"Saya lagi bosan di ILC, saya naik gunung aja gitu," kata Rocky Gerung disambut tawa di studio.
"Dia baru dari (Gunung) Himalaya," kata Karni ILyas disambut ucapan terima kasih dari Rocky Gerung.
Selain Rocky Gerung, Menkopolhukam Mahfud MD juga menyampaikan opininya sebagai salah satu stakeholder penyebab izin FPI tak kunjung terbit.
Juga hadir pengamat tatanegara Irmanputra Sidin.
Politisi Fadli Zon, Teddy Gusnaidi, Haikal Hassan, Kapitra Ampera, Guntur Romli juga hadir.
Saat diberi kesempatan berbicara, seperti biasa Rocky Gerung berbincang dengan logika.
"Saya cari isu yang radikal supaya ada yang diviralkan hari ini,"kata Rocky Gerung setelah diberi kesempatan oleh Karni Ilyas.
Mantan dosen Universitas Indonesia ini langsung ke tema ILC TV One.
"FPI akhirnya jadi kasus bahan uji bagi negara sekaligusdintonton sebagai keunikan Indoensia. Unik karena Haikal Hassan membacakan syarat ormas tidak boleh berlambang seperti lambang negara. Memang betul, karena ormas itu bukan negara. Tapi kemudian dikasi syarat, ormas harus berideologi negara. Loh? Itu kan dua hal yang ngaco. Kenapa? karena negara ingin mengangkangi segala hal mengatur mana yang boleh mana yang tidak. Di dalam demokrasi, semua diizinkan kecuali dilarang. Sekarang terbalik semua di larang kecuali diizinkan.," kata Rocky Gerung.