TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Indonesia Eximbank Kantor Wilayah (Kanwil) Makassar terus menggenjot penyaluran kredit khusus untuk eksportir di Sulawesi dan Maluku.
Hingga 2018 lalu, Eximbank Kanwil Makassar telah menyalurkan sekitar Rp 2,2 triliun kredit untuk eksportir, dan untuk 2019 ini ditargetkan dapat terus meningkat.
Indonesia Eximbank yang sebelumnya dikenal dengan nama Bank Ekspor Indonesia (BEI), merupakan lembaga yang dibentuk oleh pemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan pembiayaan ekspor nasional.
• Dorong Penyaluran KURBE, Indonesia Eximbank Siapkan Program Asuransi
Indonesia Eximbank memiliki program penyaluran kredit yang dinamai Kredit Usaha Rakyat Beroroentasi Ekspor (KURBE).
"Saat ini data pemyaluran KURBE terekap masih sampai 2018, karena kita belum ada angka final di 2019. Tapi total penyaluran dana itu lebih dari Rp 2,2 triliun. Itu total portofolio kami se-Sulampua," ungkap Kepala Indonesia Eximbank Kanwil Makassar, Eko Masdianto kepada Tribun Timur beberapa waktu lalu.
Eko menjelaskan, jumlah itu terbagi ke 60 eksportir dengan bebagai tujuan ekspor dan komoditas yang bervariasi.
"Memang sekitar 55 persen market share ekspor kami masih di pasar tradisional. Masih ke China, Uni Eropa, Jepang. Tapi 45 persen dari total itu sudah mulai masuk ke pasar yang non-tradisional misalnya ke Asia Timur, Afrika, dan lainny," bebernya.
• 250 UKM se-Sulsel Ikut Business Gathering Eximbank
Menurut Eko, Eximbank siap membiayai pelaku UMKM untuk eskpor, namun Ia jelaskan, ekspor bukan hanya proses mengirim barang ke luar negeri.
"Pengertian eksportir itu cukup fleksibel. Jadi untuk eximbank kategori ekspor itu ada empat. Pertama adalah ekspor langsung yang megirim barang langsung ke kuar negeri. Kedua indirect ekspor yaitu dia menjadi suplaier atas perusahaan yang melakukan eskpor," jelas dia.
Yang ketiga, kata Eko, pihaknya juga membantu rintisan ekspor, misalnya eksportir yang baru memulai ekspor, akan dibantu arahkan agar dia mendapat dukungan baik dari sisi konsultasi maupun dari pembiayaan.
"Keempat, subsitusi impor. Jadi itu seandainya produk yang dihasilkan oleh debitur itu memang adalah produk yabg banyak diimpor dari luar dan pelaku usaha bisa memproduksi secara lokal. Maka kita bisa mensuport. Jadi pengertian ekspor di kita ini tidaka hanya mengirimkan barang ke luar dari Indonesia, tapi lebih luas," bebernya.
• Eximbank Target Nilai Ekspor di KTI Meningkat
Entuk komoditas ekspor, Eximbank saat ini di Makassar membiayai banyak produk-produk dari Sulampua.
Ada 4 komoditas terbesar yang ada di Eximbank Makassar, yakni rempah-rempah, ikan hasil laut, hasil tambang, dan transportasi.
"Itu 4 komoditas besar yang kita support di Makassar. Tapi selain itu kita juga sebenarnya juga banyak komoditas lain. Tidak terbatas segmen tertentu. sepanjang memang pengusaha yang datang ke kami memiliki kontinuitas bisnis ke depannya dengan baik dan cukup visible, kita pun bisa membiayainya," tutup Eko.
Dorong Penyaluran KURBE, Indonesia Eximbank Siapkan Program Asuransi
Indonesia Eximbank menawarkan program asuransi ekspor untuk mendongkrak penyaluran Kredit Usaha Rakyat Berbasis Ekspor (KURBE).
Program yang menggabungkan asuransi dan penjaminan ini untuk melindungi eksportir dari kerugian akibat gagal bayar.
Untuk diketahui, Indonesia Eximbank yang sebelumnya dikenal dengan nama Bank Ekspor Indonesia (BEI), merupakan lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan pembiayaan ekspor nasional.
• Promo Opening Atria, Jam Dinding Motif Kayu hanya Rp 129 Ribu
Lembaga ini berwenang dalam menetapkan skema pembiayaan ekspor nasional, melakukan restrukturisasi pembiayaan ekspor nasional, melakukan reasuransi terhadap asuransi yang dilaksanakan di dalam skema, serta melakukan penyertaan modal.
Kepala Kanwil Indonesia Eximbank Makassar, Eko Masdianto mengatakan, selain pembiayaan, mereka memiliki produk lain yang menggabungkan antara penjaminan dan asuransi ekspor.
“Asuransi ekspor ini kami bisa memberikan penjaminan asuransi atas tagihan eksportir yang ada di luar negeri. Jadi kita lindungi invoice-nya,” kata Eko, Kamis (14/11/2019).
• Hanin Dhiya Feat Nive Nyanyikan Where Is The Love, Berikut Lirik Lengkap dengan Terjemahan
Ia memaparkan, jika misalnya eksportir belum mendapatkan pembayaran dari luar negeri, Eximbank siap menanggung.
“Jadi seandainya invoice itu gagal bayar dari luar negeri, kita bisa tanggung kerugiannya. Dan di Eximbank kita bisa blended ke satu produk. Jadi bisa dikatakan one stop solution untuk ekportir,” kata dia.
Menurut Eko, program ini bisa mendorong meningkatnya penyaluran KURBE ke para eksportir di Sulsel.
• Balada Capil Luwu Timur, Bayi Baru Lahir Langsung Terima Akta Kelahiran
Terkait KURBE sendiri, Eko mengatakan Eximbank Kanwil Makassar hingga 2018 telah menyalurkan sebesar Rp 2,2 triliun kepada 60 nasabah eksportir.
“Saat ini masih sampai 2018, karena kita belum ada angka final di 2019. Total penyaluran dana itu lebih dari Rp 2,2 triliun. Itu total portofolio kami se-Sulampua. Itu terbagi ke 60 eksportir dengan bebagai tujuan ekspor yang bervariasi,” ungkapnya.
250 UKM se-Sulsel Ikut Business Gathering Eximbank
Sebanyak 250 pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) ikut ambil bagian dalam business gathering Indonesia Eximbank di Four Point by Sheraton, Kamis (6/4/2017).
Narasumber yang hadir menyampaikan paparannya terkait sinergi kelembagaan dalam mendorong peningkatan Usaha Kecil Menengah Ekspor (UKM) di Kawasan Timur Indonesia (KTI) tidak hanya dari Indonesia Eximbank, tetapi juga Kadin, KEIN, Indotropic Fishery.
Baca: Eximbank Target Nilai Ekspor di KTI Meningkat
Dari KEIN ada Wakil Ketuanya Arif Budimanta, Direktur Pelaksana Indonesia Eximbank Bonifacuis Prasetyo, dan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang UMKM Erik Hidayat.
Baca: Eximbank : Kami Tak Terpengaruh Penurunan Ekonomi Global
Selain pemaparan tersebut. Ada 50 dari 250 pelaku UKM yang akan mengikuti coaching clinic terkait peningkatan dan pertumbuhan UKM ke depan.
Hadir sebagai pemateri coaching clinic, Konsultan dan Praktisi Eksportir dan dosen wirausaha, Bagus A Lesmana. (*)