Ini Dia 'Raksasa' Penghuni Gua Terdalam di Pulau Borneo! Temuan Tim Susur Gua Mapala 09 FT Unhas
TRIBUN-TIMUR.COM - Akhir tahun 2019 menjadi momen istimewa bagi Mahasiswa Pecinta Alam 09 atau Mapala 09 Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
Paling tidak, ada tiga kegiatan penting yang berlangsung dalam waktu berdekatan. Awal Oktober pendakian Tim Operasi Puteri Mapala 09 FT Unhas ke Gunung Kerinci di Jambi.
Disusul Tim Ekspedisi Gua III Mapala 09 FT Unhas yang menelusur perut bumi Borneo atau Pulau Kalimantan pada pekan kedua Oktober 2019.
Baca: 3 Anggota Puteri Mapala 09 FT Unhas Daki Puncak Tertinggi di Sumatera, Begini Kisah Perjalanannya
Baca: 2 Hari Tim Ekspedisi Gua Mapala 09 FT Unhas Simulasi di Gua K22 di Camba Maros, Begini Perjalanannya
Dan masih ada lagi, satu tim yang akan melakukan ekspedisi pendakian ke puncak tertinggi di Benua Australia, November 2019.
Gunung tertinggi di Australia adalah Gunung Kosciuszko atau Mount Kosciuszko, setinggi 2228 meter dan terletak di Negara Bagian New South Wales.
Terlepas dari itu, Mapala 09 FT Unhas telah menerima kembali dua tim yang sukses melakukan pendakian ke Gunung Kerinci dna Ekspedisi Susur Gua III.
Pada tulisan kali ini, tim ekpedisi susur gua Kalimantan berkesempatan menceritakan perjalanan selama sepekan menelusur perut bumi Palau Borneo, tepatnya di Provinsi Kalimantan Selatan.
Tim Susur Gua III Mapala 09 FT Unhas beranggotakan Anugrah Pratama (Teknik Elektro 2015, koordinator tim), Anshari Marsidin (Teknik Sipil 2015), lalu Andi Priska Saskia (Teknik Elektro 2017).
Masih ada lagi Abdul Karim Syam (Teknik Mesin 2013) dan Fredy Andi Lolo (Teknik Arsitektur 2013). Nama terakhir berperan sebagai pendamping.
Baca: Tim Operasi Puteri 2019 Mapala 09 FT Unhas 3 Hari ke Gunung Bawakaraeng, Target Daki Gunung Kerinci
Baca: Peringati Anniversary Ke-21, Mapala 09 FT Unhas Adakan Donor Darah hingga Tudang Sipulung
Kelimanya telah melakukan penelusuran gua di kawasan karst seluas 312.934 hektare di Provinsi Kalimantan Selatan.
Tim Susur Gua melakukan penelusuran terhadap empat gua selama delapan hari yakni dimulai dari tanggal 21-28 Oktober 2019 lalu.
Adapun empat gua yang ditelusuri yakni Gua Liang Haruk di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan yang memiliki kedalaman 44 meter,
Kedua Gua Bincau di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan sepanjang 1 kilometer --merupakan satu-satu gua horisontal.
Ketiga Gua Natih di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan dengan kedalaman 44 meter,
Dan keempat Gua Arigasi berlokasi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan dengan kedalaman 80 meter.
Hewan Penghuni Gua
Banyak hal menarik yang dialami TIm Ekspedisi Gua III Mapala 09 FT Unhas di dalam gua.
Mulai dari bentuk batuan, ornamen batuan yang ada di dalamnya, sampai dengan hewan yang mendiami gua tersebut.
Di salah satu gua yang di telusuri, tim menemukan hewan bernama Gian Huntsman Spider atau Laba-laba Pemburu Raksasa.
Baca: Mapala 09 Fakultas Teknik Unhas Gelar TC sebagai Persiapan Dikdas dan Ormed XXIII
Baca: Jelang Musim Hujan, Anggota Mapala 09 Teknik Unhas Tanam Pohon di Kampus Teknik Unhas Gowa
Hewan dengan nama latin Heterpoda Maximal ini adalah jenis laba-laba terbesar di dunia dengan rentang kaki mencapai 30 cm dan panjang tubuhnya 4,6 cm.
Laba-laba ini adalah bagian dari genus Heteropoda. Heteropoda adalah genus laba-laba dalam keluarga Sparassidae, laba-laba pemburu.
Laba-laba jenis Heteropda ini banyak tersebar di wilayah Asia tropis dan benua Australia.
Bukan hanya itu, tim juga menemukan hewan troglobin. Troglobin yaitu hewan yang telah mengalami modifikasi khusus sesuai dengan kondisi gua yang gelap.
Ditemukan pula hewan jenis Trogloxone yakni hewan yang hidup sementara di dalam gua.
Salah satu hewan jenis Trogloxone yang merupakan penghuni khas daerah pergoaan adalah Ordo Chiroptera.
Baca: Apakah Ini Tanda Kacau? Sehari PT LIB Terbitkan 2 Surat Berbeda Terkait Laga Liga 1 Persebaya vs PSM
Baca: PSM Berpeluang Menang WO! Kok Bisa? Berikut Ini Alasan Manajemen Tolak Laga Persebaya vs PSM Pindah
Kelelawar Ordo Chiroptera adalah hewan yang menggunakan goa sebagai tempat tinggal (roasting).
Saat tim susur Gua Mapala 09 FT Unhas masuk hingga kedalaman 500 meter, hewan pengerat ini bergantungan pada langit-langit.
Tak hanya di langit-langit, mereka juga memenuhi cerukan-cerukan (percelahan) yang terdapat pada bagian dalam gua.
Tanaman Langka
Tim ekspedisi susur gua juga menemukan tanaman yang tegolong langka di sepanjang jalur menuju ke Desa Batu Perahu Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Salah satu tanaman yang sudah tergolong langka tersebut yakni bunga bangkai atau akrab dikenal sebagai Raflesia Arnoldi berjenis Titan Arum.
Dalam melakukan ekspedisi ini, tujuan utama tim adalah melakukan kegiatan pengendalian dan pengawasan dengan melibatkan masyarakat sekitar karst terhadap upaya pengrusakan ekosistem gua.
Selain itu tujuan kegiatan ini adalah melakukan pendataan atau inventarisasi, penelitian, serta mengumpulkan informasi ekosistem karst di Kalimantan Selatan.
"Tim Susur Gua Mapala 09 FT Unhas juga melakukan identifikasi dan pemetaan berupa visualisasi / 3D section mapping gua," kata Anugrah Pratama.
Proses pemetaan gua ini dilakukan sesuai dengan disiplin ilmu keteknikan yang tim Susur Gua yang diperoleh di kampus Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin.
Baca: 3 Anggota Puteri Mapala 09 FT Unhas Daki Puncak Tertinggi di Sumatera, Begini Kisah Perjalanannya
Baca: Rektor Unhas Sambut Tim Mapala 09 Fakultas Teknik yang Sukses Taklukkan Aconcagua Argentina
"Diharapkan juga keterlibatan semua pihak mulai dari pemerintah, pemerintah daerah, perguruan tinggi, masyarakat serta pelaku usaha ikut menjaga ekosistem karst," lanjutnya.
Karena fungsi karst di dalam ekoregion Kalimantan sebagaimana diketahui masyarakat sekitar, memanfaatkan gua-gua tersebut sebagai lokasi untuk mencari pupuk guano.
Guano merupakan pupuk yang berasal dari tumpukan alami kotoran padat dan urine burung-burung laut serta kelelawar.
Satu produk guano yang sangat terkenal adalah pupuk guano yang berasal dari kotoran kelelawar karena memiliki unsur hara yang paling tinggi.
Guano yang berasal dari kotoran kelelawar mengandung 5-12% fosfor, 8-13% nitrogen, 0.5-1% magnesium, 1.5-2.5% kalium, 2-1.5% sulfur dan unsur-unsur lainnya.
Komposisi dari guano tersebut diketahui sangat baik untuk pertumbuhan tanaman.
Tekanan dan kebutuhan yang besar terhadap karst di Kalimantan harus mulai diperhatikan dengan serius. Hal itu dikarenakan sifatnya yang ekstraktif.
"Hal ini ditunjukkan dengan semakin menjamurnya rencana-rencana investasi perusahaan tambang semen di Kalimantan," kata pendamping kegiatan tersebut, Fredy Andi Lolo.
Mapala 09 Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Unhas merupakan salah satu unit kegiatan mahasiswa yang aktif.
UKM Mapala 09 FT Unhas memiliki beberapa divisi yakni divisi caving (susur gua), divisi sadar lingkungan, divisi climbing, divisi gunung-rimba, dan divisi diving.
Sejumlah pendakian fenomenal juga telah dilakukan Mapala 09 FT Unhas, seperti menggapai Puncak Cartenz, Puncak Elbrust (Rusia), Kilimanjaro (Tanzania), Aconcagua (Argentina).(*)