TRIBUN-TIMUR.COM, SUNGGUMINASA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, melakukan kunjungan ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku, Kabupaten Gowa.
Kunjungan tersebut berlangsung Sabtu (26/10/2019) siang. Ia hadir memberi motivasi dan arahan kepada penyuluh pertanian.
Mantan Gubernur Sulsel dua periode ini mengatakan, mengurus pertanian khususnya di Indonesia sama dengan mengelola tambang emas.
Dendam Megawati Disebut-sebut Menurun ke AHY dari SBY, Jokowi Sosok yang Disalahkan Karena Tak Mampu
Tundukan Bank Sulselbar, Pelindo IV A Berpeluang Lolos 32 Besar Futsal Executive League 2019
Dibalik Barang-barang Mewah Nagita, Raffi Ahmad & Rafathar Suka Ngomel Karena Alasan Ini
Sosok Pria Pemakai PA Putri Pariwisata, Kronologi dan Detik-detik Penggerebekan di Hotel
Apalagi pertanian adalah ujung tombak bagi kesejahteraan banyak orang.
"Mengurus pertanian sama dengan mengurus emas 100 karat. Karena, kalau cuman 24 karat hanya beberapa orang yang bisa menikmati. Berbeda dengan pertanian," kata, Syahrul dalam arahannya.
Syahrul Yasin Limpo yang datang bersama rombongan tiba di BBPP Batangkaluku, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan sekitar pukul 13.00 Wita.
Menteri Syahrul istirahat sejenak sebelum memberikan pengarahan kepada penyuluh pertanian, yang saat itu mengikuti pelatihan.
"Mengurus masalah pertanian dengan baik maka tempatnya adalah surga," ujar SYL.
Sebab, pertanian membuat jutaan orang khususnya di Indonesia bisa hidup dengan baik.
Kedua membuat orang makan dengan kenyang, dengan begitu masyarakat bisa kerja lebik banyak.
Apalagi kekuatan sebuah negara ditentukan oleh pertanian.
Ketahanan negara ditentukan oleh ketahanan pangannya.
Prediksi Susunan Pemain Manchester City vs Aston Villa, Citizen Tak Diperkuat Oleksandr Zinchenko
Pilu! Gegara Tak Ada Dokter Jaga, Ibu Hamil Meninggal Dunia dalam Proses Persalinan
Ternyata Ini Sosok PA, Putri Pariwisata yang Tertangkap Lagi Jual Diri di Kamar Hotel di Batu
Olehnya itu, yang mengurusi pertanian, adalah orang andalan dari negara.
"Jadilah penyuluh andalan di desa masing-masing. Kalau tidak bisa, berhenti kau jadi penyuluh," tegasnya.
Syahrul memperingatkan semua penyuluh yang hadir, untuk bekerja dengan baik sebab, desa bergantung pada mereka.