- Ustadz Abdul Somad (UAS) Makan Buah Sambil Berdiri Disoroti, Gini Balasan si Dai Kondang
TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok ustadz Abdul Somad ( UAS) kembali menarik perhatian.
Setelah sebelumnya heboh mundurnya dari PNS dan tak lagi jadi dosen, kini UAS disorot karena cara makannya.
Setiap gerak gerik dan perilakunya dicontoh orang, termasuk adab ketika Ustadz Abdul Somad tengah makan dalam keadaan berdiri.
Perilaku makan sambil berdiri dijelaskan Ustaz yang biasa dipanggil UAS itu terlihat dari sebuah video yang diunggahnya lewat akun instagramnya @ustadzabdulsomad_official; pada Rabu (23/10/2019).
Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, UAS terlihat memetik sebutir buah tin langsung dari pohonnya yang tumbuh di pekarangan rumah sahabatnya, Ustadz Husnul Amal.
"Watini wazaitun, sekarang ini lihat langusung pohonnya, langsung memetik buahnya. Ah ini buahnya, bismillahirahmanirrahim," unjar UAS seraya memetik buah tin di rumah sahabatnya ketika kuliah di Rabat, Maroko.
Skandal Video Panas Diduga Gisel Viral di WhatsApp, Pakar Telematika Singgung soal Kemiripan
Inilah Menteri Jokowi yang Paling Miskin, Total Kekayaannya Cuma Rp 84 Juta, Ini Paling Kaya
Menteri Susi Pudjiastuti Ungkap Alasan Berani Lawan Luhut Pandjaitan
Berhasil memetik sebutir buah tin, UAS segera membelah dua buah dan memakannya dalam keadaan berdiri.
Begitu juga ketika Ustadz Husnul Amal yang turut memetik sebutir buah bernama latin Ficus carica itu, UAS terlihat segera memakannya dalam posisi berdiri.
"Ini buah tin asli, rasanya?, bismillahirahmanirrahim, rasanya susah diungkapkan dengan kata-kat," ungkap UAS sembari memakan buah tin.
"Pokoknya beli bibitnya di alamat berikut ini," tambahnya tertawa.
Skandal Video Panas Diduga Gisel Viral di WhatsApp, Pakar Telematika Singgung soal Kemiripan
Inilah Menteri Jokowi yang Paling Miskin, Total Kekayaannya Cuma Rp 84 Juta, Ini Paling Kaya
Menteri Susi Pudjiastuti Ungkap Alasan Berani Lawan Luhut Pandjaitan
Perilaku UAS rupanya memancing pertanyaan masyarakat.
Sebab, dalam ajaran Islam, adab dalam makan dan minum bagi umat muslim diharuskan dalam keadaan duduk.
Terkait hal tersebut, UAS memaparkan sebuah hadist shahih HR At-Tirmidzi yang menyebutkan sahabat Nabi Muhammad SAW makan dalam keadaan berjalan.
"Dari Abdullah ibn Umar ra. Ia berkata: 'Kami makan pada masa Rasulullah Saw dalam keadaan berjalan. Kami minum dalam keadaan berdiri'. (HR.at-Tirmidzi)," tulis UAS.
Sedangkan, hadist shahih HR At-Tirmidzi lainnya menyebutkan sahabat Nabi Muhammad SAW pernah melihat Rasulullah minum dalam keadaan berdiri dan duduk.
"Dari Amr ibn Syuaib dari Bapaknya dari Kakeknya. Ia berkata: 'Saya melihat Rasulullah Saw minum dalam keadaan berdiri dan duduk". (HR. at-Tirmidzi)," tambahnya.
Skandal Video Panas Diduga Gisel Viral di WhatsApp, Pakar Telematika Singgung soal Kemiripan
Inilah Menteri Jokowi yang Paling Miskin, Total Kekayaannya Cuma Rp 84 Juta, Ini Paling Kaya
Menteri Susi Pudjiastuti Ungkap Alasan Berani Lawan Luhut Pandjaitan
Walau begitu, UAS menyebutkan dua poin lainnya, yakni dirinya menyebutkan selalu dalam posisi duduk apabila sedang makan dan minum.
Berbeda halnya ketika dirinya memetik buah tin di rumah Ustadz Husnul Amal, ketika itu dirinya terburu-buru ingin menuju lokasi tausih sementara ingin menunjukkan bentuk pohon dan buah tin.
"UAS selalu makan dan minum dalam keadaan duduk. Tapi saat akan keluar dari rumah Ust Husnul Amal memetik buah Tin. Bismillah, langsung makan. Karena kondisi di atas tanah, segera ke lokasi tausiyah, ingin memperlihatkan pohon buah Tin," ungkap UAS.
"Dalam keadaan normal, makruh hukumnya makan dan minum berdiri," tutupnya.
Dapat Intimidasi, Ancaman & Tak Boleh Kritik Pemerintah? Alasan Ustadz Abdul Somad UAS Mundur PNS
Berita mengejutkan datang dari Ustadz kondang tanah air, Ustadz Abdul Somad.
Ustadz akrab disapa UAS ini memilih mengundurkan diri sebagai Aparatur Sipil Negara atau ASN.
UAS akan meninggalkan profesinya sebagai dosen UIN Suska Riau.
Hal ini dismapaikan sahabat dekat UAS.
Seperti Buya Gusrizal Gazahar yang juga mundur sebagai dosen UIN Imam Bonjol Padang.
Sahabat dekat Ustadz Abdul Somad atau UAS yang sering mendampinginya ikut bertausyah, Ustadz Hendrianto yang akrab dipanggil Ustadz Hendrik membenarkan pengunduran diri UAS.
Menurut Ustadz Hendrik yang baru saja mendampingi UAS saat ceramah akhir pekan lalu di Yogyakarta, selama ini UAS tidak pernah bercerita alasannya untuk mundur sebagai dosen.
"Jadi benar beliau mundur karena kesibukannya, tidak ada yang lain," ujar Ustadz Hendrik kepada tribunpekanbaru.com saat dihubungi melalui telepon Selasa (15/10/2019).
Menurut Ustadz Hendrik, UAS tidak bisa membagi waktu lagi.
Karena jadwal ceramahnya juga sudah full hingga 2021 mendatang.
Meskipun saat ini ia masih dalam posisi cuti pendidikan.
"Kan kalau masih jadi dosen, dia harus masuk dari pagi hingga sore kalau hari Senin," ujar pria asal Kampar Riau ini.
Menurut Ustadz Hendrik, hal yang biasa ketika seseorang mengundurkan diri.
Apalagi dari seorang dosen ataupun status pegawai negerinya.
Sebagaimana yang juga pernah dilakukan Buya Gusrizal Gazahar LC MAg yang merupakan Ketua MUI Sumbar.
Ia mundur dari Dosen UIN Imam Bonjol Padang.
"Jadi tidak ada persoalan, murni mundur karena kesibukan beliau sebagai penceramah," jelas Ustadz Hendrik.
Sebagaimana diketahui, Ustadz Abdul Somad atau UAS mengajukan surat pengunduran diri sebagai PNS dan dosen di UIN Suska Riau.
Surat pengunduran diri UAS sudah masuk beberapa waktu lalu, dan sekarang pihak UIN Suska Riau sedang memproses pemberhentian UAS.
Karo Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan Ahmad Supardi Hasibuan menjelaskan, dalam surat yang dikirimkan UAS dan langsung diterimanya itu masuk sekitar sebulan lalu.
"Isinya mengundurkan diri sebagai PNS karena kesibukan, saya lupa tanggalnya, sekitar beberapa waktu lalu, surat langsung saya terima dan ditembuskan ke rektor," ujar Ahmad Supardi Hasibuan kepada tribunpekanbaru.com.
Isi surat itu hanya mengundurkan sebagai PNS karena kesibukan sehingga tidak bisa menjalankan kewajiban sebagai dosen dan PNS.
"Langsung kita proses, kan baru mengundurkan diri dan sedang berproses untuk pemberhentian nya," ujar Supardi.
Saat ditanya apakah ada persoalan lain yang jadi sebab pengunduran diri UAS, Ahmad Supardi mengaku tidak ada, karena sesuai dengan surat yang masuk hanya karena sibuk saja.
"Tidak ada kaitan dengan lain kalau melihat isi surat, yang antar itu orang kepercayaan UAS langsung ke saya ditembuskan ke rektor," jelasnya.
Jika dikaitkan kalau UAS tidak masuk mengajar, menurut Ahmad Supardi saat ini UAS sedang menjalani masa cuti pendidikan selama tiga tahun di Sudan.
"Dia cuti tiga tahun sedang pendidikan. Soal masuk tidak masuk tidak masalah karena sedang cuti," jelas Supardi.
Hanya saja, sebagai mantan Kanwil kemenag Riau dan keluarga UIN Suska, Ahmad Supardi Hasibuan menyayangkan pengunduran diri UAS.
"Cuma tetap kita menyayangkan karena dia aset UIN dan Riau, dia bisa membesarkan nama UIN dan Riau tentunya. Namun itu pilihan," ujar Ahmad Supardi.
Penejelasan Rektor
Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau di Pekanbaru Akhmad Mujahidin mengatakan, pengunduran diri Ustaz Abdul Somad dari PNS UIN Suska Riau karena kesibukan.
"Karena beliau (sebelumnya) mengatakan, sampai tahun 2021 jadwal beliau sangat padat (ceramah), baik dalam maupun luar negeri. Jadi alasannya cuma sibuk, itu saja," ujar Akhmad saat ditemui di Pekanbaru, Kamis (17/10/2019).
Terlebih, saat ini Somad sedang kuliah S3 di Sudan. Setelah Ustaz Abdul Somad mundur sebagai PNS UIN Suska Riau, Akhmad mengatakan, langkah pertama yang ia lakukan yaitu melapor ke Sekretaris Jenderal Kemenag Pusat.
"Pak Sekjen (Kemenag) menjawab, 'mengundurkan diri dari PNS adalah hak semua PNS. Jadi di proses saja', kata Pak Sekjen. Ya sudah kita lakukan proses," ujar Akhmad.
Surat pengunduran diri disampaikan secara resmi ke Rektorat UIN Suska Riau, yang ditulis dengan tulisan tangan di atas materai tertanggal 24 Juli 2019.
Sedangkan surat itu sampai ke rektorat pada 8 Oktober 2019. Selanjutnya pada, Rabu (16/10/2019), pihak kampus menggelar rapat tim pembina kepegawaian, terdiri dari rektor, wakil rektor, dan seluruh dekan, serta ketua senat.
Hasil rapat itu, disepakati untuk mengeluarkan surat panggilan meminta klarifikasi dari Somad.
Surat panggilan pertama yang dilayangkan berlaku selama tujuh hari kerja. Sehingga rektor berharap pada Rabu (23/10/2019) mendatang, Abdul Somad bisa memenuhi panggilan tersebut.
Pemanggilan melalui surat akan dilakukan sebanyak tiga kali. Setelah dilakukan tiga kali pemanggilan tidak dipenuhi, maka pihak rektorat akan mengambil keputusan sesuai mekanisme yang ada. Di balik itu, Akhmad mengaku keberatan melepaskan Abdul Somad dari UIN Suska Riau.
(GridPop)