Di Malaysia, dia mulai dipaksa untuk bekerja keras demi 'rupiah' yang harus disetor kepada orang tuanya.
Ia menjalani kehidupan yang suram di negeri Jiran selama tiga tahun. Setelah itu ia kembali di usia 17 tahun, dan kembali di kampung halaman.
Harapan untuk tidur lelap di kampung halaman pun rupanya hanya sekedar mimpi.
Di Bulukumba, kedua orangtuanya justeru semakin beringas. Tak hanya disekap didalam kamar mandi, tangannya pun di ikat.
Yang lebih menyedihkan lagi, M ternyata tidur dan makan di dalam kamar mandi. Ia makan satu kali dalam sehari.
"Saya makan seperti kucing, tidak bisa pakai tangan karen na ikat Ki indo'ku (mama aku)," katanya.
Dari usia 17 hingga 26 tahun kamar mandi itu bagaikan rumah tidurnya.
Di kamar mandi yang berukuran 2x3 meter, M sesekali tidak mendapat baju untuk menyelimuti badannya, ia hanya memakai celana.
Selama disekap, Mansyur baru bisa menghirup udara segar disaat musim panen atau tanam di sawah milik orangtuanya.
Kedua orangtuanya diketahui juga memiliki beberapa harta, berupa sawah di Bulukumba.
Kini, ayah Mansyur sudah ditahan oleh pihak kepolisian, setelah M berhasil kabur dan diselamatkan oleh tetangganya.
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
Langganan berita pilihan tribun-timur.com di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribuntimur
Follow akun instagram Tribun Timur:
(*)