Prabowo kembali menegaskan ucapannya ketika bertemu Jokowi di MRT pada 13 Juli 2019 lalu, yakni bersedia membantu pemerintah agar Indonesia cepat bangkit.
"Jadi saya sampaikan ke Beliau, apabila kami diperlukan kami siap untuk membantu, itu pun saya sudah sampaikan di MRT waktu itu," ucap Prabowo.
"Kalau kami diperlukan kami siap, kami akan memberi gagasan yang optimis, kami yakin Indonesia bisa tumbuh double digit, kami yakin Indonesia bisa bangkit cepat," imbuhnya.
Prabowo menegaskan pihaknya tidak memaksakan kehendak untuk masuk dalam kabinet menteri Jokowi dan bisa menjadi penyeimbang pemerintah.
Bertahan 35 Tahun Meski Kerap Dipoligami Rhoma Irama, Ricca Rahim Malah Tinggal di Rumah Sederhana
Detik-detik Prabowo Bingung Saat Diminta Jabat Tangan dengan Presiden Jokowi, Ekspresi Si Jenderal
ALASAN Luka Tusukan Menko Polhukam Wiranto Tak Berdarah, Video Penjelasan Dokter Direktur RSPAD
Keterangan Pers Jokowi
Dalam jumpa pers setelah pertemuan itu, Jokowi menjelaskan dirinya membicarakan permasalahan ekonomi global yang tengah menurun.
"Tadi kami berbicara banyak hal, terutama berkaitan dengan ekonomi negara kita, karena kita tahu, semuanya, global ekonomi baru menurun," ujar Jokowi.
Menanggapi perekonomian global yang tengah menurun, Jokowi dan Prabowo berdiskusi bagaimana cara agar Indonesia tidak terlalu terkena dampak negatifnya.
"Kita tentu saja perlu sebuah stabilitas keamanan dan politik," kata Jokowi.
"Dan memerlukan persiapan-persiapan dalam rangka memayungi agar kita tidak terpengaruh oleh penurunan ekonomi global," lanjutnya.
Pembahasan selanjutnya adalah rencana pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur.
Jokowi menjelaskan kepada Prabowo soal alasan pemerintah memutuskan memindahkan ibu kota.
"Tadi yang kedua juga berbicara masalah ibu kota baru, terus cerita banyak kenapa pindah ke Kalimantan Timur, alasannya ini, ini, ini," tuturnya.
"Kami sampaikan juga semuanya dengan Bapak Prabowo Subianto."
Pembahasan ketiga adalah mengenai koalisi pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin 2019-2024.
"Dan yang ketiga juga yang berkaitan dengan masalah koalisi," ujar Jokowi.
Meski sudah menyinggung soal koalisi, namun belum ada keputusan resmi mengenai kemungkinan kader partai pimpinan Prabowo itu bergabung dengan Jokowi.
"Tapi ini belum, untuk urusan satu ini belum final," kata Jokowi.
"Tapi kami tadi sudah berbicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra untuk masuk ke koalisi kita," tegasnya.
Bertahan 35 Tahun Meski Kerap Dipoligami Rhoma Irama, Ricca Rahim Malah Tinggal di Rumah Sederhana
Detik-detik Prabowo Bingung Saat Diminta Jabat Tangan dengan Presiden Jokowi, Ekspresi Si Jenderal
ALASAN Luka Tusukan Menko Polhukam Wiranto Tak Berdarah, Video Penjelasan Dokter Direktur RSPAD
Dilansir TribunWow.com dari siaran langsung METROTV, Jumat (11/10/2019), Prabowo tiba di Istana Kepresidenan, Jakarta, sekitar pukul 15.00 WIB.
Prabowo dan Jokowi sama-sama mengenakan kemeja lengan panjang warna putih.
Jokowi menemui Prabowo di Ruang Garuda, tempat yang sama ketika bertemu dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kamis (10/10/2019).
Awak media langsung memenuhi ruangan itu dan bersiap untuk mengabadikan momen pertemuan kedua tokoh bangsa tersebut.
Jokowi dan Prabowo tampak santai duduk saling berseberangan.
Terdengar awak media meminta Jokowi dan Prabowo bersalaman.
"Salaman dong pak, salaman," pinta beberapa wartawan.
Terdengar suara jepretan para fotografer untuk mengabadikan momen akrab mereka.
Namun tak lama kemudian, pihak pengamanan meminta awak media untuk meninggalkan ruang tersebut.
Pasalnya, pertemuan Jokowi dan Prabowo itu digelar tertutup.
Awak media akhirnya berbondong-bondong keluar dan menunggu di luar ruangan.
ILC Tadi Malam Karni Ilyas Semprot Ali Ngabalin & Tak Ngasih Mic Saat PWI Bicara Tempo & Pinokio
Ali Mochtar Ngabalin disemprot oleh Karni Ilyas karena terus berbicara saat dialog di Indonesia Lawyers Club (ILC) Selasa (8/10/2019).
Ali Ngabalin saat ini jadi Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden.
Bertahan 35 Tahun Meski Kerap Dipoligami Rhoma Irama, Ricca Rahim Malah Tinggal di Rumah Sederhana
Detik-detik Prabowo Bingung Saat Diminta Jabat Tangan dengan Presiden Jokowi, Ekspresi Si Jenderal
ALASAN Luka Tusukan Menko Polhukam Wiranto Tak Berdarah, Video Penjelasan Dokter Direktur RSPAD
Hal itu terjadi saat Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Ilham Bintang mengatakan kalau hanya Ali Ngabalin yang membela Jokowi soal cover di Majalah Tempo beberapa waktu lalu.
Mendengar itu, Ali Ngabalin pun langsung melayangkan protes.
Hal itu sempat dilarang oleh Karni Ilyas karena sebelumnya pembelaan itu memang disampaikan oleh Ali Ngabalin.
Apalagi, Ali Ngabalin sudah diberikan kesempatan untuk bicara dan kali ini giliran Ilham Bintang.
Karena terus berbicara saat Ilham Bintang menyampaikan pendapatnya, Karni Ilyas pun langsung menjauhkan mic dari Ali Ngabalin.
"Saya ingin mengatakan bahwa tanpa diminta, saya telah membaca dan memeriksa produk Majalah Tempo tiga minggu terakhir. Dan kesimpulannya, sejauh pengamatan saya, saya ingin mengatakan bahwa tidak ada pelanggaran kode etik jurnalistik yang dilakukan Tempo," kata Ilham Bintang dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Indonesia Lawyers Club (ILC) Rabu (9/10/2019).
Menurut Ilham Bintang, karya-karya Tempo di dalam edisi tiga terakhir ini, bisa dipertanggung jawabkan sebagai produk yang mematuhi prinsip kerja jurnalistik yang benar.
Bertahan 35 Tahun Meski Kerap Dipoligami Rhoma Irama, Ricca Rahim Malah Tinggal di Rumah Sederhana
Detik-detik Prabowo Bingung Saat Diminta Jabat Tangan dengan Presiden Jokowi, Ekspresi Si Jenderal
ALASAN Luka Tusukan Menko Polhukam Wiranto Tak Berdarah, Video Penjelasan Dokter Direktur RSPAD
"Itu terkonfirmasi, dan tadi Mas Budi saya tanya, apakah ada bantahan dari pihak Istana, tidak ada, tidak ada kan? Di kantor PWI pun tidak ada. Selanjutnya yang keberatan tadi ini cuma Ngabalin," kata Ilham Bintang.
Mendengar itu, Ali Ngabalin pun langsung melayangkan protes dan meminta kesempatan untuk mengklarifikasi.
"Nggak apa-apa kalau itu, nggak ada serangan untuk Anda," kata Karni Ilyas kepada Ali Ngabalin.
Namun meski dilarang, Ali Ngabalin tetap bersikukuh ingin berbicara.
"Saya cuma mau bilang prinsip Pak Jokowi itu adalah lamon siro seti ojo mateni, meskipun engkau sakti jangan membunuh," katanya.
"Iya udah, cukup," kata Karni Ilyas menghampirinya.
"Karena kalau dia melakukan sesuatu bisa," kata Ali Ngabalin lagi tanpa mendengarkan Karni Ilyas.
Hal itu pun dibalas oleh Ilham Bintang.
"Pak Jokowi juga nggak suka orang banyak ngomong," kata Ilham Bintang sambil menunjuk Ali Ngabalin.
Perdebatan pun kian panas, di mana Ali Ngabalin masih terus menyampaikan pembelaan.
"Bukan, saya mau bilang dulu, orang tidak protes itu bukan berarti tidak ada masalah, tapi orang tidak mau bikin masalah pak," katanya lagi.
"Sudah cukup," ujar Karni Ilyas.
Terdengar Ali Ngabalin masih terus berbicara dan kemudian mic-nya diambil oleh Karni Ilyas dan dijauhkan dari Ali Ngabalin.
"Loh Ngabalin gini, saya mengatakan bahwa Anda satu-satunya orang yang saya dengar membela, dan itu sah. Anda tadi menyebut Abdi Dalem. Nah persoalan pada Mas Budi ini atau teman-teman Tempo, dia melaksanakan prinsip kerja jurnalistik," kata Ilham Bintang menjelaskan.
Kemudian tampak Ali Ngabalin meminta mic dari rekan yang di sampingnya.
"Nggak, nggak ada lagi," kata Karni Ilyas.
Mengetahui dirinya dilarang bicara, Ali Ngabalin pun tampak tertawa.
"Kalau Mas Ngabalin bilang dia mengabdi kepada presiden, lebih tinggi nilainya Budi, karena dia mengabdi kepada bangsa ini," kata Ilham Bintang.
"Saya Abdi Dalem, 1000 persen saya Abdi Dalem," ujarnya berteriak tanpa mic.
Kemudian Ilham Bintang menegaskan bahwa tak ada wartawan yang ingin Indonesia hancur.
"Saya percaya tidak ada wartawan yang ingin Indonesia ini hancur, karena apa, karena dia ikut di dalam internal membangun bangsa. Dia lahir sebelum kemerdekaan itu sendiri. Dia ikut memperjuangan kemerdekaan," katanya.
Tiba-tiba Karni Ilyas meminta untuk menyudahi perkataan.
"Cukup!," kata Karni Ilyas.
Ali Ngabalin pun tampak senang karena mengira lawan debat diminta berhenti.
"Cukup?," kata Ali Ngabalin.
"Nggak, Anda yang cukup," jawab Karni Ilyas.
Rupanya yang diminta diam oleh Karni Ilyas adalah Ali Ngabalin.
Kemudian semuanya pun tertawa termasuk Ali Ngabalin.
Lagi-lagi Ilham Bintang menjelaskan soal cover Tempo yang ramai dibicarakan.
"Saya juga mau menyatakan bahwa tidak ada pelecehan simbol negara dalam cover-cover Tempo, sesungguhnya presiden adalah pejabat publik, terbuka untuk dikritik, tidak ada pelecehan," ujarnya.
Kalaupun ada, kata dia, hal itu bisa diproses dan wartawan tidak kebal hukum.
"Tadi Mas Eko menyebut enak pers begitu kena tinggal datang ke Dewan Pers minta maaf, tidak. Anda bahkan bisa menuntut Tempo ke Polisi. Jadi jangan menganggap seolah pers kebal hukum, tidak. Tidak semudah itu anggapan orang kebal hukum. Anda tidak puas dengan Dewan Pers, Anda bisa laporkan ke polisi sebagai tindak pidana," katanya.
Terdengar Ali Ngabalin masih terus menimpali pernyataan Ilham Bintang.
Kemudian Ilham Bintang pun tampak menimpalinya.
Sehingga membuat Ilham Bintang ikut diminta tidak menanggapi oleh Karni Ilyas.
"Ya, Anda nggak usah jawab, lanjut saja," kata Karni Ilyas.
Follow akun instagram Tribun Timur:
Tribunwow.comhttps://wow.tribunnews.com/2019/10/13/video-ali-ngabalin-dihentikan-tepat-di-depan-pintu-tak-ikut-prabowo-masuk-ke-dalam-istana-merdeka?page=all