TRIBUN TIMUR.COM, BULUKUMBA- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bulukumba Tjamiruddin melakukan pertemuan dengan bakal calon (Balon) Bupati Bulukumba Jamaluddin Syamsir.
Dalam pertemuan dengan tokoh Bulukumba itu, sejumlah saran yang disampaikan oleh Tjamiruddin kepada Jamaluddin yang akrab disapa oleh JMS.
Usai Daftar PKS, Iqbal Abd Djalil Buru Rekomendasi PAN Makassar
5 Fakta Bidan Istri Polisi dan Dokter Ketahuan Berhubungan Badan Gegara Cap di Kemaluan, Kronologi
Wabup Mamasa Imbau Warga Bertanggungjawab Gunakan Medsos, Ini Alasannya
RAMALAN ZODIAK CINTA SELASA 15 Oktober 2019: Capricorn Stop Menghindar & Scorpio Ayo Bertindak
Mengenal Yellow Claw,Duo DJ Belanda yang Terpesona dengan Lagu versi Koplo Arindi Putry asal Kendari
BREAKING NEWS: Kebakaran di Pammana Wajo, Rumah dan Kios Warga Ludes
Dalam pertemuan itu, layaknya sebagai anak yang punya hajatan penting, tentu menjadi kewajiban untuk meminta restu, mendengarkan saran dan masukan-masukan sekaligus “mappatabe” kepada orang tua, termasuk orang-orang yang dituakan.
“ Ketua MUI itu sudah seperti orang tua saya, makanya wajib hukumnya saya minta restu dan mendengarkan wejangan-wejangan dari beliau, khususnya dalam upaya pembangunan sosial keagamaan masyarakat Bulukumba", ungkap JMS.
Pada pertemuan yang berlangsung di kediaman ketua MUI, di JL. H.Abd. Karim Kota Bulukumba, Senin (14/10/2019) .
Tjamiruddin selaku Ketua MUI menitipkan kepada JMS, jika kelak masyarakat memberi amanah kepada JMS untuk menjadi Bupati, maka hal utama yang diminta adalah mengaktifkan kembali crash program keagamaan yang ada di Bulukumba.
Permintaan Ketua MUI disambut baik oleh JMS, sebab memang dalam visi misinya untuk mewujudkan Bulukumba Berjaya, salah satu yang diprioritaskan adalah mendorong pembangunan sosial keagamaan dengan kembali mengaktifkan dan merevitalisasi crash program keagamaan.
“ Bulukumba ini dikenal sebagai daerah yang menjungjung tinggi nilai-nilai sosial keagamaan, makanya penting untuk dioptimalkan beberapa regulasi yang bisa meningkatkan akhlakul Karimah dan kesalehan sosial masyarakat Bulukumba” tegas JMS.
Bahkan JMS menilai, jika crash program keagamaan diaktifkan, maka tidak sulit lagi kita memikirkan cara untuk mensejahterakan para Imam Masjid yang ada di Desa dan di Kelurahan, termasuk meningkatkan kesejahteraan para guru TKA/TPA dan kesejahteraan Guru mengaji tradisional yang ada di desa-desa.
Secara teknis, JMS menjelaskan, bahwa dengan mengaktifkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Zakat, infaq dan sedekah dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba saja itu sudah bisa dipakai untuk membiayai program sosial keagamaan.
Dari hasil Zakat, Infaq dan sedekah itulah yang nantinya didistribuksikan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan Imam Masjid, Guru TKA/TPA serta Guru mengaji Tradisional.
“ Zakat, Infaq dan sedekah dari kalangan ASN Lingkup Pemkab Bulukumba, insya Allah bisa dipakai untuk kesejahteraan Imam Masjid, Guru TKA/TPA dan juga kesejahteraan Guru-guru Mengaji tradisional yang ada di Desa-desa”, Kata JMS.
Selain itu, menurut JMS zakat juga bisa dipakai untuk pemberdayaan Ummat. "Jika nanti diberi amanah untuk memimpin Bumi Panrita Lopi, maka keberadaan Zakat bisa dioptimalkan fungsinya untuk bantuan modal usaha bagi masyarakat", kunci JMS. (*)
2 Bulan Pascadilantik, Anggota DPRD Bulukumba Belum Kerja Maksimal
Aktivis Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Kabupaten Bulukumba mulai menyoroti anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) di daerah tersebut.