SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming ILC TVone Selasa 8 Oktober 2019: Siapa yang Bermain Buzzer

Editor: Hasrul
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming ILC TVone Selasa 8 Oktober 2019: Siapa yang Bermain Buzzer

TRIBUN-TIMUR.COM - SEDANG BERLANGSUNG Live Streaming ILC tvOne Selasa 8 Oktober 2019: Siapa yang Bermain Buzzer

Link Live Streaming Indonesia Lawyer Club (ILC) Selasa 8 Oktober 2019 jam 20.00 WIB.

ILC kali ini mengusung tema "Siapa yang Bermain Buzzer".

Melalui akun ILCTV1, tema tersebut disebarkan.

"Buzzer, bekerja kompak & serempak. Dari menggiring opini hingga dituding menyebar hoax. Siapa mereka? Bergerak sukarela atau sesuai arahan "Kakak Pembina"? Siapa sesungguhnya bermain buzzer? SAKSIKAN LIVE ILC MALAM INI Pkl 20.00 WIB tvOne #ILCBuzzer," tulis akun @ILCTV1.

Keberadaan buzzer pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo di media sosial menjadi sorotan beberapa waktu terakhir.

Pihak Istana Kepresidenan pun sampai-sampai ikut berkomentar.

Kegaduhan yang diciptakan buzzer pendukung Jokowi terjadi setelah Presiden menyetujui revisi UU KPK yang diusulkan DPR.

Para buzzer mati-matian membela kebijakan Jokowi yang tidak populer karena dianggap melemahkan KPK itu. Sebagian buzzer bahkan menuding ada kelompok Taliban di KPK.

Misalnya akun @Billray2019 yang menyatakan "Jokowi Tidak Membunuh KPK. Selamat tinggal taliban di KPK.

Kalian kalah lagi, kalian kalah lagi." Pernyataan tersebut diunggah pada 13 September pukul 10.03 WIB.

"Isu radikalisme, yakni isu Taliban ini sering dan sukses dipakai oleh buzzer yang bertujuan agar publik ragu terhadap KPK dan menyetujui agar revisi disahkan dan berharap capim terpilih bisa membersihkan isu itu," ujar analis media sosial dan digital dari Universitas Islam Indonesia (UII), Ismail Fahmi.

Baca: Sm*sh Kembali Eksis dan Tampil di Synchronize Fest 2019, Ini Profil dan Perjalanan Karier

Baca: VIRAL Kisah CEO SM Entertainment Beri Tiket VIP Gratis SuperM untuk Penggemar, Ini Profilnya

Baca: Indah Putri Indriani Calon Petahana Ajak PAN Menangkan Pilkada Luwu Utara 2020

Selain itu, ada juga buzzer yang menggiring opini pro-revisi UU KPK dengan model giveaway.

Buzzer tersebut menciptakan opini publik di media sosial, khususnya Twitter, dengan memberikan ganjaran voucher berupa pulsa hingga saldo elektronik, seperti OVO dan Go-Pay sebanyak Rp 50.000 kepada dua warganet terpilih dengan membalas dan me-retweet kicauannya sebanyak-banyaknya.

"Jadi yang penting adalah tagarnya. Ketika tagar itu masuk dan jadi trending topic di Twitter, yang penting muncul.

Itu jadi alat atau tools mereka untuk memanipulasi publik," papar Ismail.

Halaman
123

Berita Terkini